Pengamat: Jokowi - Ma'ruf Tak Perlu Ajak Semua Parpol Bergabung

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 21 Juni 2019 11:13 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika menghadiri buka puasa bersama pimpinan lembaga tinggi negara di Rumah Dinas Ketua MRR Kawasan Widya Chandra Jakarta, Jumat 10 Mei 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai koalisi Jokowi - Ma'ruf tak perlu lagi merangkul partai politik lain untuk bergabung bersama koalisi. Komposisi koalisi saat ini, dinilai cukup mumpuni. "Enggak perlu rangkul (parpol lain lagi), untuk menciptakan stabilitas demokrasi yang sehat," kata Adi saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Juni 2019.

Menurut Adi pemerintahan tanpa oposisi merupakan hal yang buruk. Hal ini membuka lebar pintu pemerintahan yang tanpa kritik dan melanggengkan kebijakan politik satu pihak. Ini akan berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia.

Baca juga: Tim Jokowi Bantah Kubu Prabowo Soal Kliennya Larang Beritakan 212

"Demokrasi sehat itu kalau ada perimbangan yang dilakukan oleh kelompok oposisi.” Besar atau kecil, oposisi harus dibiarkan tumbuh dan berkembang dengan logikanya sendiri. Pemerintah seakan ingin menerapkan bangunan politik tanpa lawan (zero enemy) jika terus merangkul oposan.

Hal ini sebenarnya biasa dilakukan untuk mengambil sebanyak mungkin dukungan. Sikap serupa pernah dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono ketika pertama kali menjabat sebagai Presiden Indonesia pada 2004 dan diupayakan Jokowi di 2014.

Saat itu baik SBY maupun Jokowi hanya menang Pilpres, namun kalah dukungan di parlemen. Kini Jokowi menang, parlemen juga mayoritas. Tak perlu merangkul partai-partai seperti Demokrat, PAN, dan Gerindra untuk jadi bagian dari Koalisi. “Parlemen sudah ‘aman’," kata Adi.

Baca juga: Hakim MK Minta Perbaikan Permohonan Kubu Prabowo Tak Dipersoalkan

Pemilihan Umum 2019 selesai, sejumlah partai di koalisi oposisi menunjukkan indikasi terpecah. Petinggi Partai Demokrat kerap menemui Jokowi langsung di Istana Negara. PAN pun merapat.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada kemungkinan Gerindra bergabung ke koalisi pemerintah. Belakangan, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Andre Rosiade menyebut adanya sejumlah tawaran posisi politik untuk Partai Gerindra dari kubu Jokowi - Ma'ruf Amin.

Berita terkait

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

15 jam lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

1 hari lalu

Asal Usul Munculnya Kabar Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Gerindra menepis kabar kerenggangan hubungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Lantas, darimana munculnya kabar tersebut?

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Isu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis rumor kerenggangan hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Sudah Diotak-atik

1 hari lalu

Soal Kursi Menteri Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Sudah Diotak-atik

Sektretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku telah ada pembicaraan soal kursi menteri dalam pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

1 hari lalu

Gerindra Jalin Komunikasi Lewat Puan, Bahas Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati

Partai Gerindra menyatakan telah berkomunikasi dengan para elite PDIP berkaitan dengan ihwal rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Gerindra soal Peluang Prabowo Rangkul NasDem dan PKB Masuk Koalisi

1 hari lalu

Kata Politikus Gerindra soal Peluang Prabowo Rangkul NasDem dan PKB Masuk Koalisi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Rabu kemarin. Hari ini giliran Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

Baca Selengkapnya

Tiba di Kertanegara Sore Ini, Surya Paloh Dirangkul Prabowo

1 hari lalu

Tiba di Kertanegara Sore Ini, Surya Paloh Dirangkul Prabowo

Kedatangan rombongan tersebut disambut langsung oleh Prabowo di depan pintu rumah kediamannya.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sumut Usung Calon Kepala Daerah yang Mampu Jalankan Visi Misi Prabowo, Ini Alasannya

2 hari lalu

Gerindra Sumut Usung Calon Kepala Daerah yang Mampu Jalankan Visi Misi Prabowo, Ini Alasannya

Gerindra Sumut mengutamakan kadernya sendiri di Pilkada 2024 untuk mewujudkan program Prabowo hingga ke tingkat desa.

Baca Selengkapnya