SMRC: Kualitas Demokrasi Menurun Setelah Kerusuhan 21-22 Mei

Minggu, 16 Juni 2019 15:26 WIB

Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting, Sirojuddin Abbas, di kantornya, Jalan Cisadane, Jakarta, 16 Juni 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan ada penurunan kualitas demokrasi di Indonesia setelah kerusuhan 21-22 Mei 2019. Direktur Program SMRC, Sirojuddin Abbas, mengatakan secara umum warga merasa kebebasannya terancam dan aparat hukum bertindak sewenang-wenang.

Baca juga: Wiranto akan Jelaskan Dugaan Keterlibatan Fauka dalam Rusuh Mei

SMRC melakukan survei pada 20 Mei sampai 1 Juni 2019. Survei melibatkan 1.220 responden namun hanya 1.078 orang yang bisa diwawancarai secara valid. Adapun margin of error penelitian ini berkisar 3,05 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Hasilnya, 66 persen masyarakat merasa puas dengan jalannya demokrasi saat ini. Namun angka ini lebih rendah ketimbang temuan SMRC pada April 2019.

"Pada April 2019 sebanyak 74 persen menyatakan puas terhadap demokrasi tapi setelah kerusuhan 21-22 Mei turun jadi 66 persen," katanya dalam presentasi hasil survei nasional 'Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional pasca Peristiwa 21-22 Mei' di kantornya, Jalan Cisadane, Jakarta, Ahad, 16 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Sirojuddin menuturkan terjadi peningkatan yang signifikan tentang ketakutan masyarakat untuk bicara tentang politik. "Pada 2014 sebanyak 17 persen yang takut bicara politik. Tapi setelah 21-22 Mei 2019 naik menjadi 43 persen," ujarnya.

Senada dengan hal itu, jumlah warga yang merasa aparat hukum bertindak semena-mena juga naik drastis. "Pada 2014 sebesar 24 persen tapi saat ini 38 persen," ujar Sirojuddin.

Selain itu, masyarakat yang merasa pemerintah mengabaikan konstitusi atau undang-undang jumlahnya tidak berubah dari 2014 dan saat ini, yaitu sebesar 28 persen.

Jumlah masyarakat yang saat ini merasa takut berorganisasi juga naik signifikan ketimbang 2014. Jika lima tahun lalu hanya sebesar 10 persen maka setelah kerusuhan 21-22 Mei 2019 naik menjadi 21 persen.

Terkait isu agama, kata Sirojuddin, terjadi kenaikan persepsi di masyarakat bahwa saat ini orang takut untuk menjalankan ajaran agamanya. "Pada 2014 angkanya 7 persen tapi sekarang 25 persen," tuturnya.

Baca juga: Wiranto Minta Polisi Transparan Soal Pengusutan Rusuh 22 Mei

Sementara itu, jumlah warga yang merasa media massa saat ini bebas sebesar 43 persen. Adapun yang menilai media massa tidak lagi bebas sebanyak 38 persen.

Berdasarkan penilitian SMRC, selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepuasan masyarakat atas jalannya demokrasi paling tinggi sebesar 74 persen. Hal ini terjadi pada September 2018 dan April 2019.

Berita terkait

Politikus dan Pengamat Politik Soroti Lonjakan Suara PSI di Sirekap KPU, Kok Bisa Menggelembung?

58 hari lalu

Politikus dan Pengamat Politik Soroti Lonjakan Suara PSI di Sirekap KPU, Kok Bisa Menggelembung?

Sejumlah politikus dan pengamat politik menyoroti kenaikan secara drastis perolehan suara PSI akhir pekan lalu di Sirekap Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Delapan Partai Lolos dan Tidak ke Senayan Versi Hitung Cepat SMRC

27 Februari 2024

Delapan Partai Lolos dan Tidak ke Senayan Versi Hitung Cepat SMRC

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan SMRC, ada 8 partai yang diperkirakan bakal lolos ke Senayan. PDIP mendapat suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

SMRC Sebut Makan Siang Gratis Janji Paling Tak Penting, Ini Respons TKN Prabowo-Gibran

13 Januari 2024

SMRC Sebut Makan Siang Gratis Janji Paling Tak Penting, Ini Respons TKN Prabowo-Gibran

Habiburokhman mengklaim mendapatkan informasi, hasil survei SMRC menyatakan Prabowo-Gibran saat ini telah memiliki elektabilitas lebih dari 50 persen.

Baca Selengkapnya

Peneliti SMRC Usul 3 Langkah untuk Dongkrak Elektabilitas Ganjar Pranowo - Mahfud Md

4 Januari 2024

Peneliti SMRC Usul 3 Langkah untuk Dongkrak Elektabilitas Ganjar Pranowo - Mahfud Md

Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo - Mahfud Md masih belum rebound. Ia mengusulkan langkah untuk dongkrak suara.

Baca Selengkapnya

Survei SMRC Ungkap 63 Persen Responden Tidak Tahu soal Dinasti Politik Jokowi

17 November 2023

Survei SMRC Ungkap 63 Persen Responden Tidak Tahu soal Dinasti Politik Jokowi

Dari 37 persen yang mengetahui, ada 68 persen percaya Jokowi membangun dinasti politik, 27 persen tidak percaya, dan 5 persen tidak menjawab.

Baca Selengkapnya

SMRC Sebut Gibran Kalah Disukai Dibanding Mahfud Md di Kalangan Gen Z, TKN Prabowo-Gibran: Nanti Juga Meningkat

11 November 2023

SMRC Sebut Gibran Kalah Disukai Dibanding Mahfud Md di Kalangan Gen Z, TKN Prabowo-Gibran: Nanti Juga Meningkat

Pada masa mendatang. Nusron optimistis kedisukaan Gibran di kalangan milenial dan gen Z akan meningkat.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Ungkap Cara Tingkatkan Elektabilitas di Jawa Timur

1 Oktober 2023

Cak Imin Ungkap Cara Tingkatkan Elektabilitas di Jawa Timur

Tingkat elektabilitas Anies-Cak Imin disebut masih berada di posisi ketiga di Jawa Timur. Cak Imin mengungkapkan cara mendongkraknya.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator dan SMRC Terbaru soal Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies

1 Oktober 2023

Survei Indikator dan SMRC Terbaru soal Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies

Survei terbaru Indikator Politik Indonesia dan SMRC merilis hasil elektabilitas bakal capres Ganjar, Prabowo, dan Anies. Siapa yang unggul?

Baca Selengkapnya

Dua Kali Survei, SMRC Temukan Elektabilitas Anies-Cak Imin di Jawa Timur di Posisi 3

29 September 2023

Dua Kali Survei, SMRC Temukan Elektabilitas Anies-Cak Imin di Jawa Timur di Posisi 3

SMRC kemudian mensurvei kembali setelah dua pekan pasca deklarasi Anies-Cak Imin. Survei ini dilakukan melalui telepon.

Baca Selengkapnya

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar - Mahfud Md 45 Persen di Jawa Timur

28 September 2023

Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar - Mahfud Md 45 Persen di Jawa Timur

SMRC juga mencoba simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil. Hasilnya, pasangan itu mendapat suara terbanyak, yakni 47 persen.

Baca Selengkapnya