Ini Nasehat Kepada Setya Novanto Sebelum Kabur dan Ditangkap Lagi
Reporter
Andita Rahma
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 15 Juni 2019 05:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Liberti Sitinjak mengungkapkan sempat berbincang dengan Setya Novanto sebelum peristiwa mantan Ketua DPR RI itu diduga berusaha kabur. Setya saat ini sedang menjalani pidana 15 tahun penjara karena terbukti korupsi proyek e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun.
Baca: Kabur dan Ditangkap Lagi, Setya Novanto Dipindah ke Gunung Sindur
Setya diduga kabur saat jadwal kembali ke selnya di Lapas Sukamiskin usai menjalani rawat inap di Rumah Sakit Santosa Bandung, Jumat pagi 14 Juni 2019. Dia mendapat izin berobat karena bermasalah pada lengannya.
Perbincangan dengan Liberti dilakukan saat Setya masuk rumah sakit pada Rabu 12 Juni. Liberti mengaku menasihati Setya agar tidak berbuat macam-macam. "Saya nasihati dia, 'kalau berobat, berobat yang benar'," kata Liberti mengisahkan Jumat malam, 14 Juni 2019. Saat itu, kata Liberti, Setya menjawab, "Saya akan jagalah."
Tak disangka, pada Jumat pagi Liberti menerima laporan dari Lapas Sukamiskin kalau Setya kabur. Setya diduga melakukannya dengan modus pura-pura akan membayar tagihan rumah sakit. Dia turun dari kamar rawat di lantai 8 ke lantai dasar namun tak kembali.
Setya Novanto akhirnya ditemukan di daerah Padalarang sekitar pukul 18. Dia disebutkan telah beada di kawasan itu 3-4 jam bersama istrinya. "Dia pelesiran ke Padalarang. Dia di sana sama istrinya," ucap Liberti.
Usai insiden kaburnya Setnov, Liberti pun langsung mengambil tindakan dengan memindahkannya ke Lapas Gunung Sindur di Kabupaten Bogor. Di penjara supermaksimum sekuriti itu, Setya bergabung bersama di antaranya narapidana terorisme.
Liberti meminta maaf kepada masyarakat atas kelalaian petugas penyebab Setya Novanto sempat kabur. "Memang ada kelalaian staf saya. Saya akan melakukan pemeriksaan dan tindakan sesuai hasil pemeriksaan," kata dia.
STEFANUS TEGUH EDI PRAMONO