TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti para pendukungnya untuk tidak menggelar aksi di Mahkamah Konstitusi (MK) selama persidangan gugatan sengketa hasil pemilihan presiden 2019. Ketua Umum Partai Gerindra ini dan calon wakil presiden Sandiaga Uno telah memilih jalur konstitusi. Mereka meminta para pendukung percaya pada langkah hukum dan konstitusional itu.

"Saya dan Sandiaga memohon agar pendukung kami untuk tidak berbondong-bondong hadir di MK pada hari-hari mendatang," kata Prabowo dalam video berdurasi 7 menit 58 detik yang dibagikan tim medianya pada Selasa malam, 11 Juni 2019.

Baca juga: Jubir Prabowo Sebut Fauka Noor Farid Tak Terdaftar di BPN

Prabowo dan Sandiaga mengajukan gugatan sengketa hasil pilpres 2019 ke MK. Sidang perdana gugatan itu akan digelar pada Jumat, 14 Juni hingga diputus pada 28 Juni 2019.

Prabowo mengatakan sejak semula ia dan Sandiaga berpandangan dan bertekad menggunakan jalur konstitusional. Kalaupun sampai ada aksi penyampaian pendapat di muka umum, kata dia, harus tetap damai dan tanpa kekerasan. "Kami sama sekali tidak ingin ada kerusuhan apa pun di negara ini. Bukan seperti itu penyelesaiannya," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.

Prabowo juga mengingatkan para pendukungnya untuk tetap tenang, menjaga suasana sejuk, damai, dan berpandangan baik. Dia juga mengajak agar mereka menjaga persaudaraan dan semangat kekeluargaan sesama anak bangsa.

Baca juga: Soal Koalisi Prabowo - Sandi, Petinggi PAN Berbeda Pendapat

Meski begitu, Prabowo mengatakan boleh saja ada delegasi untuk mendampingi tim kuasa hukum di MK. Dia hanya meminta tak ada massa dalam jumlah besar demi menghindari fitnah dan provokasi lainnya. "Saya mohon sami'na wato'na, percayalah kepada pimpinan dan sungguh-sungguh kalau anda dukung Prabowo - Sandiaga, mohon tidak perlu hadir di sekitar MK."

Prabowo mengatakan niatnya dan Sandiaga ialah demi kepentingan bangsa, umat, dan rakyat. Dia juga meminta para pendukung untuk percaya kepada hakim MK yang akan memutus perkara. "Apa pun keputusannya kita sikapi dengan dewasa, tenang, berpikir untuk kepentingan bangsa negara," kata dia.