Pengamat: Tim Mawar Adukan Tempo ke Dewan Pers Langkah Final

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Selasa, 11 Juni 2019 19:31 WIB

Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen Purn. Chairawan didampingi pengacara tiba di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa 11 Juni 2019. Kedatangan untuk melaporkan Majalah Tempo terkait pemberitaan edisi Senin 10 Juni 2019 Dengan Headline : Tim Mawar Dan Rusuh Sarinah. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan mantan Komandan Tim Mawar Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Chairawan Nusyirwan kepada Dewan Pers terkait dengan pemberitaan Majalah Tempo diharapkan menjadi langkah terakhir penyelesaian perselisihan antara kedua pihak. Pihak manapun yang keberatan atas pemberitaan media, harus ke Dewan Pers penyelesaiannya sebagaimana diatur dalam Undang Undang tetang Pers.

Baca juga: Dewan Pers Terima Aduan Eks Komandan Tim Mawar atas Majalah Tempo

Pengamat media dan juga dosen Universitas Multimedia Nusantara Ignatius Haryanto mengatakan bahwa langkah yang ditempuh oleh Chairawan dengan menyampaikan laporan keberatan atas pemberitaan Majalah Tempo sudah tepat. Dewan Pers merupakan lembaga independen yang berperan menyelesaikan setiap ada sengketa pemberitaan. Kebaradaan Dewan Pers dan fungsinya diatur oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

"Menurut saya itu sudah baik jika melaporkan soal pemberitaan itu kepada Dewan Pers. Walaupun dalam prosedurnya, seharusnya pengadu menulis dulu surat pembaca kepada Majalah Tempo. Jika Tempo tidak memuat hak jawab atas surat tersebut baru bisa dibawa ke Dewan Pers," kata Ignatius Haryanto saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa petang, 11 Juni 2019.

Menurut Ignatius, rekomendasi yang diberikan oleh Dewan Pers diharapkan dapat diterima oleh kedua belah pihak dan menjadi langkah akhir dari sengketa pemberitaan antara Chairawan dan Majalah Tempo. "Sejauh ini, putusan Dewan Pers menunjukkan kepuasan dua pihak yang bersengketa dan sangat jarang kemudian masalah ini maju ke meja hijau," kata dia.

Senada dengan Ignatius, Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen atau AJI, Revolusi Riza, mengatakan bahwa langkah untuk melaporkan keberatan atas sebuah pemberitaan media ke Dewan Pers sudah sesuai dengan Undang Undang tentang Pers.

Setelah ada laporan ini, kata Riza, Dewan Pers akan melakukan proses mediasi antara pihak yang mengajukan laporan dan pihak yang terlapor. Dari proses itu kemudian akan diketahui duduk permasalahannya, adakah kesalahan dalam proses jurnalistik atau tidak. "Tim Dewan Pers akan mengkajinya."

Ignatius dan Riza berharap langkah menyelesaikan sengketa pemberitaan melalui mekanisme Dewan Pers sebagai langkah final. "Dewan Pers telah memiliki MoU dengan Kepolisian, Kejaksaan agar kasus yang menyangkut pemberitaan diserahkan kepada Dewan Pers," kata Ignatius Haryanto.

Mantan Komandan Tim Mawar Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) Chairawan Nusyirwan mengadukan Majalah Tempo ke Dewan Pers terkait dengan edisi laporannya berjudul "Tim Mawar dan Rusuh Sarinah". Chairawan mengaku merasa dirugikan.

"Tim Mawar seperti yang saya katakan di depan sudah bubar sejak 1999 dengan adanya keputusan pengadilan. Bagaimana keadaan masing-masing, kerja masing-masing," ujar Chairawan di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa, 11 Juni 2019.

Menurut Chairawan, saat terjadi kericuhan pada aksi 22 Mei, dia sedang berada di rumah dan menyaksikan peristiwa tersebut melalui siaran televisi.
Penasihat hukum Chairawan, Hendriansyah, menambahkan pemberitaan Majalah Tempo edisi Senin 10 Juni 2019 merugikan kliennya secara pribadi, yang merupakan eks Komandan Tim Mawar.

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli menghargai upaya Chairawan. "Tempo menghargai langkah hukum dari nara sumber atau publik yang mempersoalkan liputan Tempo," kata Arif Zulkifli.

Menurut Arif, Dewan Pers merupakan lembaga yang berwenang memediasi keberatan terkait produk jurnalistik. "Kami akan mengikuti proses di Dewan Pers," ujar Arif.

Baca juga: Polisi Tindaklanjuti Laporan Majalah Tempo Soal Tim Mawar


Advertising
Advertising

Berita terkait

Soal RUU Penyiaran, Pakar Ilmu Komunikasi Unand Soroti Pasal-pasalya: Ancam Kemerdekaan Pers

1 hari lalu

Soal RUU Penyiaran, Pakar Ilmu Komunikasi Unand Soroti Pasal-pasalya: Ancam Kemerdekaan Pers

RUU Penyiaran mendapat respons pakar ilmu komunikasi Unand. "Pengekangan dan pelanggaran atas kemerdekaan pers," kata Dalmenda.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

1 hari lalu

Ketua Umum PWI Kenang Salim Said Sebagai Tokoh Pers yang Serbabisa

Hendry menyebut almarhum Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

3 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

3 hari lalu

Draf Revisi UU Penyiaran Tuai Kritik, Komisi I DPR Buka Ruang Masukan dari Publik

Komisi I DPR RI membuka ruang seluas-luasnya bagi masukan dari publik dalam pembahasan revisi UU Penyiaran

Baca Selengkapnya

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

3 hari lalu

Tanggapi RUU Penyiaran, Pakar Media Unair Singgung Peran KPI dan Dewan Pers

RUU Penyiaran disarankan mendukung ekosistem digital dan tidak menghambat penyebaran informasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Ingatkan Potensi Kriminalisasi Pers

4 hari lalu

Hujan Kritik RUU Penyiaran, Akademisi Ingatkan Potensi Kriminalisasi Pers

Sejumlah Pasal dalam RUU Penyiaran, yang dinilai membungkam pers, berpotensi memudahkan pemerintah untuk membatasi produk jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

4 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

4 hari lalu

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

Dewan Pers menolak draf RUU Penyiaran. Berikut 7 poin lengkap catatan penilakannya.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Pastikan Akan Bahas RUU Penyiaran dengan Dewan Pers

5 hari lalu

Komisi I DPR Pastikan Akan Bahas RUU Penyiaran dengan Dewan Pers

DPR sebut saat ini RUU Penyiaran masih dalam bentuk draf dan belum sampai ke pembahasan. Terlalu dini untuk kritik pasal-pasal yang dimuat.

Baca Selengkapnya