Pimpinan KPK Berikan Sepeda bagi Pengungkap Kasus Novel Baswedan

Senin, 3 Juni 2019 15:34 WIB

Sepeda sumbangan dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang (tengah) untuk hadiah sayembara pengungkapan pelaku penyerangan Novel Baswedan. (Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi memberikan sebuah sepeda untuk pihak yang bisa mengungkap kasus Novel Baswedan. Sepeda itu, diserahkan kepada Wadah Pegawai KPK pada Ahad, 2 Juni 2019. “Sepeda terbaik yang pernah aku punya, aku serahkan untuk mengungkap kejujuran, kebenaran dan keadilan,” kata Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo meniru ucapan Saut Situmorang saat pemberian sepeda dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Juni 2019.

Sepeda yang diberikan Saut adalah sepeda gunung lengkap dengan helmnya. Yudi menuturkan dengan sumbangan itu, berarti ada tiga sepeda yang akan diberikan untuk pihak yang bisa menyebutkan siapa pelaku penyerangan Novel.

Baca juga: Tuntutan Demo Tandingan 2 Tahun Novel Baswedan Dianggap Tak Jelas

Dua sepeda lainnya berasal dari WP KPK. Sepeda itu berwarna merah bertipe sepeda BMX. Sementara sepeda satu lagi berasal dari PP Muhammadiyah bertipe sepeda ontel kecil lengkap dengan keranjang.

Sayembara berhadiah sepeda dimulai oleh WP KPK pada peringatan 16 bulan kasus Novel Baswedan pada 27 Juli 2018. Novel diserang dua orang tak dikenal dengan air keras di dekat rumahnya pada 11 April 2017. Siraman air keras itu membuat mata Novel rusak bahkan hampir buta.

Baca juga: Peringatan 2 Tahun Novel Baswedan, Berikut Rentetan Teror ke KPK

Advertising
Advertising

Sayembara berhadiah sepeda yang dibuat WP KPK seakan menyindir kebiasaan bagi-bagi sepeda Presiden Joko Widodo dalam setiap kunjungan kerjanya ke daerah. Jokowi kerap memberikan hadiah sepeda untuk warga dalam tebak-tebakan. Misalnya, warga disuruh menyebutkan 10 nama ikan khas Indonesia. Jokowi menghentikan kebiasaannya memberikan sepeda itu pada akhir 2018.

Meski Jokowi sudah menghentikan ritual itu, WP KPK tetap melanjutkan sayembara berhadiah sepeda untuk kasus Novel Baswedan. Tiga sepeda itu terpajang di depan lobi gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Di belakang sepeda itu, ada layar televisi yang menunjukan berapa hari kasus Novel tak kunjung terungkap. Di lokasi yang berdekatan terpajang poster sayembara berisi pertanyaan. WP KPK tidak banyak meminta orang untuk menyebutkan 10 hal, tapi hanya 1 hal, yaitu siapa penyerang Novel? Pertanyaan yang sampai 800 hari setelah serangan tidak kunjung terjawab.

Berita terkait

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

4 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

6 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

9 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

9 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

11 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

12 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

12 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

13 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

16 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

17 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya