Kubu Prabowo Tak Mau ke MK, Jimly Assidhiqie: Apa Boleh Buat

Kamis, 16 Mei 2019 16:35 WIB

Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Ryamizard Ryacudu bersama Wakil Ketua Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Jimly Asshiddique usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 1 November 2018. Kedatangan keduanya untuk menyerahkan usulan nama yang akan menerima gelar pahlawan. Tempo / Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, mengatakan sikap Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga yang tidak ingin menggunakan jalur Mahkamah Konstitusi dalam sengketa pemilu harus tetap dihormati. Menurut dia, langkah itu sebagai upaya menjaga militansi pendukung.

Baca juga: AHY Mengaku Sudah Ingatkan Prabowo untuk Tunggu Hasil KPU

"Misalnya itu terjadi, kenyataan sejarah harus kita catat. Apa boleh buat," ujar dia di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Mei 2019.

Menurut Jimly, ekspresi dari sikap Prabowo yang tidak mau menerima hasil pemilu curang itu untuk tetap memberi semangat pendukung yang cukup banyak. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengatakan jumlah Pendukung Prabowo itu melebihi jumlah penduduk Malaysia, Singapura dan Brunei dijadikan satu.

"Kita hormati, tetapi kita tunggu dulu, kita kan belum tahu. Siapa tahu dia yg menang di akhir penghitungan. Siapa tahu. Jadi kita serahkan ke mekanisme," ungkapnya.

Jimly menjelaskan mekanisme resmi penghitungan suara yakni rekapitulasi yang dilakukan secara manual oleh KPU. Kalau Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), kata Jimly hanya pertanggungjawaban, akuntabilitas dan transparansi.

"Jadi ini harus dijelaskan dengan seterang-terangnya kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa penghitungan resmi yang manual, yang bertingkat-tingkat," kata dia.

Jimly mengimbau pihak yang menang untuk berbesar hati dan tidak mencibir pihak yang kalah. Kedua pihak yang berkompetisi di Pilpres, kata dia harus mengutamakan prinsip kalah dengan terhormat dan menang dengan kehormatan.

Baca juga: Prabowo Tolak Hasil Pemilu, Yusril: Tak Akan Kurangi Legitimasi

"Ini penting, kita harus percaya pada proses, mekanisme. Jangan mendahului, termasuk yang merasa sudah menang, jangan menerima ucapan selamat dulu," ujar dia.

Sebelumnya, Prabowo sudah menyatakan akan menolak hasil pemilu yang dianggapnya curang. Hal itu ia ucapkan dalam acara pemaparan kecurangan pemilu oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, kemarin.

Advertising
Advertising

Pada acara ini, BPN Prabowo memaparkan sedikitnya enam bukti kecurangan. Di antaranya Kartu Keluarga di beberapa tempat manipulatif. Selain itu juga jumlah pemilih tetap yang bermasalah. Contohnya, suara pemilih di Jawa Timur sebanyak 7.644.025 orang dengan 5,3 juta orang invalid dan 2,2 juta pemilih ganda.

Berita terkait

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

58 menit lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

2 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

3 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

3 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

4 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

4 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

8 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

20 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

22 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

22 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya