Demokrat Timbang Untung Rugi Gabung Jokowi

Senin, 13 Mei 2019 08:47 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan empat mata dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Mei 2019. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar mengatakan mereka tak menutup peluang berkoalisi dengan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi. Namun, sebagian pengurus cenderung memilih partai sebagai penyeimbang. "Kami masih menimbang untung-rugi bergabung dengan koalisi," kata Renanda dikutip dari Majalah Tempo edisi Senin, 13 Mei 2019.

Baca Selengkapnya manuver Demokrat merapat ke Jokowi di Majalah Tempo terbaru

Isu bergabungnya Demokrat dengan koalisi Jokowi kian santer setelah Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi Istana Negara pada Kamis, 2 Mei.

Agus mengaku membicarakan berbagai hal termasuk pemilihan umum. Namun soal kemungkinan berkoalisi, putra sulung Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini mengklaim partainya menunggu hasil pemilu.

Tiga pengurus Demokrat mengatakan SBY sebenarnya ingin bergabung ke koalisi Jokowi. Namun masih ada "luka lama" yang mengganjal, yakni hubungan dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kedua mantan presiden itu sangat jarang bertemu setelah pemilihan presiden 2004 yang dimenangi SBY.

Simak juga: Rekapitulasi Nasional, Jokowi Unggul Tipis di Gorontalo

Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan partainya memang sudah mulai membahas opsi-opsi yang akan diambil setelah Pilpres 2019. Menurut Ferdinand, opsi yang dipersiapkan menyangkut kemungkinan siapa pun yang menang, baik calon presiden 01 Joko Widodo atau Jokowi maupun calon presiden 02 Prabowo Subianto.

Ferdinand berujar Demokrat sebagai partai berpengalaman, bukan partai yang mendadak dalam mengambil sikap. Maka dari itu setiap langkah yang akan diambil dibahas jauh-jauh hari. "Karena kami tidak mau jadi partai kagetan, mendadak tiba-tiba mengambil sikap ketika peristiwanya terjadi, tidak demikian. Kami ini kan bukan partai baru lahir," kata Ferdinand, Sabtu, 11 Mei 2019.

Baca juga: Menang di 14 Kecamatan, Prabowo Ungguli Jokowi di Medan

Ferdinand pun berujar pembahasan itu sudah dilakukan di level elite partai yang akan mengambil keputusan. Namun, dia enggan membocorkan opsi-opsi apa saja yang dibahas. "Tunggu tanggal mainnya," ujar Ferdinand.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

3 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

8 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

9 jam lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya