Terima Wapres Argentina, JK Bahas Potensi Perdagangan
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Endri Kurniawati
Selasa, 7 Mei 2019 13:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan kenegaraan dari Wakil Presiden Argentina, Gabriela Michetti, di Istana Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Mei 2019. Peningkatan perdagangan menjadi salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan bilateral itu.
"Kita masih defisit besar karena masih membeli hasil pertanian Argentina," kata JK saat memberikan keterangan seusai pertemuan. Indonesia berusaha meningkatkan ekspor ke negeri itu.
Baca: Ijtima Ulama Ketiga, JK: Jangan Sampai Berdasarkan Politis
Selama ini, nilai perdagangan antara Indonesia dengan Argentina sekitar US$ 2 miliar. Kementerian Perdagangan mencatat nilai perdagangan mencapai US$ 1,67 miliar pada 2018.
Seusai pertemuan ini, kata JK, pembahasan kerja sama perdagangan dengan Argentina akan ditindaklanjuti di tingkat menteri. Nanti malam, JK dan Gabriela juga direncanakan kembali bertemu untuk jamuan santap malam di tempat yang sama.
Gabriela mengatakan selain peningkatan kerja sama perdagangan, mereka juga membahas investasi dan kerja sama teknik. Ia berharap hasil dari pertemuan ini tak hanya selesai dengan perjanjian, namun juga bisa diimplementasikan.
Baca: JK: Kalimantan dan Sulawesi Bisa Jadi Alternatif Ibu Kota Baru
Menurut dia, yang penting dari pertemuan ini adalah implementasinya. “Bagaimana kita bisa bekerja dengan jadwal atau timeline, menemukan cara kerja sama untuk merealisasikan apa yang diperjanjikan atau ditanda tangani, juga mencapai hasil yang optimal."
Meski begitu, Gabriela mengakui dalam pertemuannya dengan JK belum ada pembicaraan spesifik mengenai investasi Argentina di Indonesia. Namun ia mengatakan banyak pengusaha Argentina yang tertarik untuk menanamkan modal di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.
Apalagi, Gabriela mengatakan Argentina memiliki keunggulan di bidang agroindustri, infrastruktur, dan industri pangan. "Di sektor-sektor inilah kami memiliki keinginan."