Ridwan Kamil: Ricuh May Day di Bandung Bukan Buruh Tapi Pelajar

Kamis, 2 Mei 2019 14:13 WIB

Sejumlah buruh dari berbagai elemen mengikuti lomba "balap terpal" saat memperingati Hari Buruh Internasional, di Lapangan Merdeka, Medan, Rabu, 1 Mei 2019. Peringatan ini diikuti sejumlah elemen buruh tersebut diisi dengan berbagai perlombaan tradisional dan pesta kuliner rakyat. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kericuhan yang terjadi saat perayaan hari buruh alias May Day di Bandung pada Rabu, 1 Mei 2019 justru bukan karena unjuk rasa dari para pekerja.

Baca: Ricuh May Day di Jakarta, Serikat Buruh Sebut Ada Oknum Penyusup

“Nah laporan yang saya terima justru yang melakukan hal-hal melanggar ketertiban bukan buruh, laporannya ada mobil buruh juga dirusak," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis, 2 Mei 2019. "Kami sangat menyesalkan dan menyerahkan sepenuhnya pada kepolisian.”

Ridwan Kamil mengatakan sudah mendapat laporan soal ratusan orang yang ditangkap polisi terkait aksi ricuh yang terjadi saat perayaan May Day di Bandung. Di antara yang ditangkap masih berstatus pelajar.

“Dari klasifikasi ada yang pelajar SMP, SMA, yang menurut pandangan saya hanya ikut-ikutan. Tapi mau ikut-ikutan atau tidak, setiap tindakan ada konsekuensinya,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil mengatakan, negara menjamin kebebasan berpendapat. Berunjuk rasa, sebagai bagian dari kebebasan berpendapat, diperbolehkan selama tidak melanggar ketertiban, hukum, serta merugikan masyarakat. “Ini menjadi pelajaran agar kita di negara Indonesia ini, kebebasan itu ada tata-caranya, tidak sebebas-bebasnya,” kata dia.

Ridwan Kamil meyakini pelajar yang terlibat aksi ricuh May Day di Bandung hanya ikut-ikutan. “Feeling saya sih hanya ikut-ikutan saja,” kata dia.

“Di era digital ini, yang namanya informasi-informasi itu berseliweran, susah untuk di filter. Gerakan mereka ini sebenarnya meniru-niru dari apa yang ada di internasional, yang relevansinya saya kira tidak ada,” kata Ridwan Kamil.

Baca juga: Separator Transjakarta Jadi Korban Vandalisme May Day 2019

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, akan mencari informasi soal pelajar yang terlibat dalam aksi ricuh May Day di Bandung. “Hari ini akan mencari informasi yang lebih akurat seperti apa dari sekolahnya, karena ada beberapa orang yang umurnya ada yang SMP, SMA, dan sebagainya. Barangkali itu akan kita tindak lanjuti,” kata dia, Kamis, 2 Mei 2019.

Berita terkait

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

18 jam lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

1 hari lalu

Mengenal Serikat Pekerja Kampus: Pejuang Tercapainya Fungsi Pendidikan

SPK adalah serikat pekerja kampus mewadahi pekerja di bidang atau sektor pendidikan tinggi dengan meningkatkan kesejahteraan seluruh pekerja di kampus

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

1 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

2 hari lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

2 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

2 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya