Penderita Penyakit Akibat Menipisnya Ozon Meningkat
Reporter
Editor
Rabu, 26 Maret 2008 19:37 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Penderita penyakit yang disebabkan oleh semakin tipisnya lapisan ozon di atmosfer semakin meningkat. Penyakit yang dipengaruhi tipisnya ozon antara lain katarak, kanker kulit dan kekebalan tubuh. Berdasarkan catatan WHO, saat ini terdapat 37 juta otang menderita kebutaan dari sekitar 124 juta orang yang terganggu penglihatannya. Dengan laju penambahan kebutaan sekitar satu sampai dua juta orang setiap tahunnya. Dari seluruh penderita kebutaan tersebut hampir 47,8 persen disebabkan katarak, Pravalensi kebutaan di Indonesia sekitar 1,5 persen yang lebih dari separuhnya juga disebabkan katarak, kata Profesor Nila F. Moeloek, kepala Departemen Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam diskusi bertema "Ozon dan Dampak Terhadap Kesehatan" di Jakarta, Rabu (26/3). Menurutnya, sinar ultraviolet dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk manusia. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan mata, kanker kulit, dan menurunkan kekebalan tubuh. Karena sinar UV yang tinggi mempunyai energi yang dapat menghancurkan sel-sel dalam darah, katanya. Dia menuding pemakaian energi dari fosil dan zaat kimia seperti CFC menyebabkan menipisnya lapisan ozon. Menipisnya ozon di atmosfer menyebabkan sinar ultraviolet akan masuk lebih meningkat ke bumi. Hal ini berakibat pada kesehatan manusia dan mahluk hidup didarat dan laut. Menurut Ninong Komala, peneliti Kimia Atmosfir pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat ini lapisan ozon di langit Indonesia berada pada 240 sampai 270 dopson unit (DU) atau setara dengan 0,24 sanpai 0,27 centi meter. Pengamatan kami dari tahun 1979 hingga kini, memang berkisar segitu, ungkapnya. Menurutnya kondisi tersebut masih terbilang normal. Kalau lebih kecil dari 0,2 centimeter itu berbahaya, ujarnya kepada Tempo. M. Ibnu Marhas