TEMPO Interaktif, Jakarta:Lama tak muncul, mantan Menteri Koperasi Adi Sasono tampil Perhimpunan Masyarakat Madani (PMM), Rabu (19/1). Organisasi yang dideklarasikan di ruang Candi Dieng, Hotel Sahid, Jakarta, itu juga disokong sejumlah mantan menteri di era pemerintahan Presiden Habibie. Visi PMM, jelas Adi, membangun kebersamaan, keadilan dan kemandirian bangsa. Adi sendiri duduk sebagai Ketua Dewan Madani Nasional. Dewan ini beranggotakan sebelas orang diantaranya mantan Mendagri Syarwan Hamid dan Ryass Rasyid. Struktur di bawahnya berdiri Dewan Ahli Madani beranggotakan 26 orang ahli, diantaranya Moeryati Soedibyo, Marwah Daud Ibrahim, Jimly Ashidiqie, Azyumardi Azra, Muslimin Nasution, mantan Kepala BAKIN Z.A Maulani dan sejumlah tokoh lain. Untuk jabatan Sekretaris Jenderal PMM dipercayakan kepada Ny Tuty Alawiyah, mantan menteri di era Presiden. Adi Sasono mengatakan organisasi ini terbentuk karena sumber daya manusia terancam terpinggir. Bila keterbelakangan ini dibiarkan terus, maka akan menjadi permanen. “Kita bisa menjadi bangsa terbelakang yang permanen dan tidak bisa dibalikkan lagi,” ujar Adi. Sumber masalah, lanjutnya, antara lain tidak ada panutan kepemimpinan. Terbukti, cekcok politik merunyak, begitu pula dengan konflik social, sementara bentuk-bentuk kegiatan cenderung berorientasi kepada kekuasaan dan ekonomi. Adi Sasono menegaskan PMM tidak akan menjadi kendaran politik siapa pun. Tapi, organisasi ini berusaha meningkatkan produksi masyarakat diantaranya mencakup pertanian, teknologi dan informasi, pemasaran, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (Eduardus Karel Dewanto – Tempo News Room)
Berita terkait
Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur
1 menit lalu
Perjalanan Biksu Ritual Thudong, Pelepasan di TMII hingga Perayaan Waisak Candi Borobudur
Menjelang perayaan Waisak 2568 BE pada 23 Mei 2024, sebanyak 40 bhikkhu (biksu) melaksanakan ritual thudong menuju ke Candi Borobudur