Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Polri akan memberikan penghargaan kepada seluruh polisi yang meninggal dalam tugas pengamanan Pemilu 2019. Penghargaan itu berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.
"Semua anggota Polri yang gugur dalam tugas, mendapatkan penghargaan berupa kenaikan setingkat lebih tinggi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Ahad, 21 April 2019. Termasuk almarhum Brigadir Jenderal Syaiful Zachri yang menjadi Inspektur Jenderal anumerta.
Sedikitnya sembilan polisi meninggal saat menunaikan tugas mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) dan setelah penghitungan suara. Berikut nama-nama polisi yang gugur beserta pangkat terakhirnya:
Aiptu M. Saepudin, Bhabinkamtibmas Cilengkrang, Polsek Cileunyi, meninggal karena kelelahan setelah mengawal distribusi kotak suara.
2. Aiptu M. Supri, anggota Polresta Sidoarjo, meninggal saat berjaga di TPS 21 di Desa Bareng Krajan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. 3. AKP Suratno, Panit Subdit II Ekonomi Ditintelkam Polda Kaltim.
4. Brigadir Prima Leion Nurman Sasono, anggota Polsek Cerme Polres Bondowoso, meninggal karena kecelakaan menuju TPS.
5. Bripka Ichwanul Muslimin, anggota Polres Lombok Tengah Polda NTB, meninggal karena kecelakaan saat menuju salah satu polsek untuk apel kesiapan pengamanan TPS.
6. Aipda Stef Pekualu, anggota Polres Kupang NTT, meninggal saat mengawal Pemilu 2019.
7. Brigadir Arif Mustaqim, anggota Brimob Cikarang Polda Metro Jaya, meninggal saat mengawal Pemilu 2019.
8. Brigadir Slamet Dardiri, anggota Polsek Tosari Polres Pasuruan, meninggal karena kecelakaan saat mengawal Pemilu 2019.
9. Brigjen Syaiful Zachri, Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri. Polisi ini meninggal akibat serangan jantung setelah bertugas mengamankan Pemilu di Labuan Bajo, NTT.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
3 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.