TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Tak puas memblokade jalan raya, korban lumpur Lapindo juga melakukan blokade rel kereta api jurusan Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi hari ini.Dari pantauan Tempo, titik rel yang diblokade berada di sekitar Desa Siring dan Desa Mindi atau hanya beberapa puluh meter sebelah selatan Stasiun Kereta Api Porong.Warga melakukan blokade rel dengan menempatkan batu dan kayu tepat di atas rel tersebut. Bahkan, rel di dekat Stasiun Porong ditutup dengan menempatkan dua truk di atas rel. Akibatnya, beberapa perjalanan kereta dipastikan terganggu."Tujuh kereta belum jelas nasibnya dan tertahan di beberapa stasiun terdekat," kata Juru Bicara PT Kereta Api Daop VIII Surabaya, Sudarsono.Kereta yang masih tertahan adalah KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi, KA Malang ekspres jurusan Surabaya-Malang, KA Sri Tanjung jurusan Surabaya-Banyuwangi, KA Logawa jurusan Surabaya-Malang, KA Cantik jurusan Surabaya-Jember, KA Penataran jurusan Surabaya-Malang dan juga KA Komuter jurusan Surabaya-Porong.Hingga berita ini diturunkan, baik Bupati Sidoarjo Win Hendarso maupun Gubernur Jawa Timur Imam utomo belum menemui warga. Polisi sendiri masih terus melakukan upaya negosiasi kepada warga, termasuk mengumpulkan perwakilan warga di sebuah pabrik yang berada di Desa Siring.Dalam pertemuan tersebut, Kapolres Sidoarjo Ajun Komisaris Besar Adnas berusaha membujuk warga dengan menuruti seluruh keinginan warga, termasuk menelepon Bupati Sidoarjo dan Kepala BPLS Soenarso supaya bersedia menemui warga. Hanya saja, Bupati Sidoarjo selalu mematikan teleponnya ketika dihubungi, sementara Soenarso mengaku tidak bisa menemui warga dan hanya menjanjikan akan menemuinya dilain waktu.Akibatnya, warga mengancam akan terus melakukan unjuk rasa hingga tuntutan mereka dipenuhi. "Tuntutan kita sederhana, asal Bupati atau Gubernur memberikan arahan dan memberikan kepastian hukum status tanah kami, kami pasti akan bubar," kata Lutfi Abdillah, Koordinator warga Siring.Rohman Taufiq