Sodorkan Data, JK Bantah Tudingan Prabowo Deindustrialisasi

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 15 April 2019 14:59 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) memberikan penghargaan "Indonesia Industry 4.0 Readness Index (INDI 4.0) kepada Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (keempat kanan) pada Indonesia Industrial Summit 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Tangerang, Banten, Seni 15 April 2019. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah tudingan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang mengatakan deindustrialisasi sedang terjadi di Indonesia. JK justru menilai saat ini industri masih menjadi sektor andalan penyumbang Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (GDP) terbesar.

"Banyak dikatakan di Indonesia telah terjadi deindustrialisasi. Sebenarnya tentu berdasarkan angka-angka itu tidak terlalu benar," kata JK saat menghadiri Indonesia Industrial Summit 2019, di Indonesia Convention Centre, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Senin, 15 April 2019.

Baca:Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Jusuf Kalla saat Kampanye di GBK

Dalam debat capres dan calon wakil presiden kelima, Prabowo Subianto menyoroti pertumbuhan Industri di Tanah Air. Ia menilai telah terjadi deindustrialisasi di Indonesia. "Indonesia tidak memproduksi apa-apa, kita menerima barang produksi dari bangsa lain," ujar Prabowo.

Prabowo menilai Indonesia sudah menyimpang dari filosofi bangsa. Selain itu, ia melihat pemerintah juga tidak memiliki strategi untuk menyelesaikan perkara deindustrialisasi itu.

Advertising
Advertising

JK mengatakan data Kementerian Perindustrian pada periode 2014-2017 mencatat bahwa sektor industri menyumbang kurang lebih 21,30 persen terhadap GDP Indonesia. Selain itu, perkembangan industri nasional juga tumbuh 5 persen per tahun.

Baca: Resmikan JK Entrepreneurial Leadership Center

Artinya, industri tetap yang tertinggi, sektor tertinggi dalam pendapatan nasional. “Industri tetap berkembang, tak akan terjadi deindustrialisasi."

JK mengakui pertumbuhan ekonomi sempat terganggu akibat harga komoditi naik. Sektor pertambangan hingga pertanian sempat terpengaruh. Tapi sektor industri tetap tumbuh. Tetap 21 persen dia punya kontribusi di GDP. Itu tertinggi," kata JK.

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

2 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

5 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

6 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

8 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

9 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya