Peserta Kampanye Akbar: Anak Saya Maksa Ikut, Ingin Ketemu Jokowi

Sabtu, 13 April 2019 14:47 WIB

Foto ilustrasi anak ikut kampanye akbar Jokowi - Ma'ruf di GBK, Jakarta. Foto/istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pendukung Calon Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin yang datang ke Konser Putih Bersatu di Gelora Bung Karno pada Sabtu, 13 April 2019, membawa anak di bawah umur. Meski pelibatan anak di bawah umur dalam kampenya dilarang, mereka tetap membawa anak-anaknya untuk berkampanye.

Baca: Kampanye Akbar Jokowi, Massa Menyemut di Stadion GBK

Pantauan Tempo, sejak memasuki area stadion, tidak sulit untuk menemukan anak-anak di bawah umur yang dibawa orang tuanya ke area kampanye. Ada yang dipangku oleh orang tua, ada yang berjalan beriringan dengan massa kampanye lainnya sembari menggunakan atribut dukungan kepada Jokowi - Ma'ruf.

Salah satu peserta kampanye yang hadir membawa anak adalah Hanah. Warga Kemayoran, Jakarta Pusat ini mengatakan membawa sang anak yang berusia enam tahun ke arena GBK karena keinginan putranya yang berusia enam tahun.

“Ini sudah dua kali, kemarin di Sentul juga ikut. Anaknya pengen ikut. Pengen ketemu Jokowi katanya,” ujar Hanah kepada Tempo.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan sempat melarang anaknya untuk ikut. Ia khawatir anaknya hilang atau terluka di tengah massa peserta kampanye yang dipastikan membludak. “Saya sudah larang. Takutnya hilang atau kenapa-kenapa. Tapi anaknya maksa mau gimana,” ujar dia. Tak hanya di luar stadion, di dalam pun Tempo menemukan sejumlah orang tua yang membawa anak-anaknya.

Aturan tentang larangan pelibatan anak dalam kampanye tercantum di Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Dalam Pasal 280 Ayat 2 Huruf k disebutkan pelaksana dan tim kampanye dilarang mengikutsertakan Warga Negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih yakni anak-anak.

Selain itu, pelibatan anak-anak dalam kampanye juga dilarang dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pasal 15 UU itu menyebutkan setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik.

Jokowi pun sempat melarang anak-anak dilibatkan dalam acara kampanye. Pada saat kampanye di Pelabuhan Perikanan Gebangmekar, Cirebon pada Jumat, 5 April 2019, Jokowi menegur para pendukungnya.

“Ini anak-anak jangan dibawa kampanye. Enggak boleh. Panas," ujar Jokowi di Pelabuhan Perikanan Gebangmekar, Cirebon pada Jumat, 5 April 2019

Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin, Usman Kansong, mengatakan pihaknya sudah sejak awal mengimbau para pendukung, untuk tidak membawa serta anak-anak bila hendak menghadiri acara kampanye.

“Kami sudah imbau dari awal. Orang tua yang akan hadir ke agenda kampanye dilarang membawa anak,” ujar Usman saat dihubungi, Sabtu 13 April 2019.

Simak juga: Pemijat Refleksi Sediakan Jasa Gratis di Kampanye Akbar Jokowi

Namun, apabila terlanjur dibawa, Usman mengatakan anak-anak tak diperbolehkan untuk masuk ke dalam stadion Gelora Bung Karno. Adapun area anak-anak sengaja tak mereka sediakan, agar orang tua tidak sengaja membawa anak-anak dan menitipkannya di area tersebut.

Berita terkait

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

16 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

4 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

5 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

5 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

8 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

16 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya