Datang Acara Prabowo, Gatot Nurmantyo: Saya tak Mencari Jabatan
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 12 April 2019 20:20 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal (purnawirawan) Gatot Nurmantyo mengatakan kedatangannya di acara pidato kebangsaan Calon Presiden Prabowo Subianto bukan demi jabatan tertentu.
Baca: Bicara di Acara Prabowo, Gatot Nurmantyo: Demi Merah Putih
"Saya datang tidak untuk jabatan, saya datang hanya berjuang. Nanti apa pun yang diinginkan ke saya nanti saja. Itu prinsip saya," kata Gatot sesaat sebelum meninggalkan lokasi acara pidato kebangsaan Prabowo di Hotel Dyandra, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 12 April 2019.
Gatot menuturkan kedatangannya demi bangsa dan negara Indonesia. Dia mengaku mendapat undangan dari Prabowo untuk bicara masalah kebangsaan. Itu sebabnya, dia hadir dalam pidato kebangsaan Prabowo yang pamungkas di masa kampanye Pemilihan Presiden 2019.
Gatot menyampaikan tiga hal dalam pidatonya, yakni masalah internasional, nasional, dan moral. Ihwal internasional, Gatot berbicara tentang global citizenship yang bisa mengancam bangsa. Kemudian terkait topik nasional, Gatot mengatakan bahwa kekuatan nasional salah satunya berasal dari bersatunya TNI dan rakyat.
Gatot pun mengeluhkan rendahnya anggaran untuk TNI. Menurut dia, ketika menjabat sebagai panglima, anggaran untuk TNI hanya Rp 6 triliun yang harus dibagi untuk tiga matra, Departemen Pertahanan, dan Markas Besar TNI. Dia membandingkan besaran anggaran itu dengan institusi lain yang tidak sebesar TNI.
"Tetapi ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek, dan ada senjata panjang sedikit saja dan jumlah personel tidak sampai tiga tapi anggarannya empat triliun. Dan Kepolisian Republik Indonesia tujuh belas triliun," kata Gatot.
Gatot mengatakan angka itu sah dan benar-benar saja. Namun, menurut dia, dari segi anggaran hal itu mengecilkan institusi TNI. Adapun ihwal topik moral, Gatot mengatakan banyak pejabat TNI yang dipangkas semangat perjuangannya dengan dicopot dari jabatannya.
"Kepala Badan Intelijen Strategis, Mayjen TNI Ilyas (Alamsyah Harahap) dialah yang menyelesaikannya Poso. Silakan diskusi dengan siapapun siapa yang menyelesaikan Poso. Tetapi dicopot sampai dengan sekarang tanpa jabatan," kata dia.
Meski menampik datang untuk jabatan, Gatot hadir di momen Prabowo memperkenalkan timnya yang telah dan akan membantunya seumpama terpilih menjadi presiden. Ada puluhan nama yang disebut Prabowo sebagai putra-putri terbaik bangsa dan dia perkenalkan dalam pidato kebangsaan hari ini.
Simak juga: Maju Pilpres 2019, Sandiaga Uno Jadi Calon Terkaya
"Kami perlu bertanggung jawab kepada rakyat, jangan kita beli kucing dalam karung. Insya Allah (jika) kami menerima mandat, inilah orang-orang yang akan membantu saya," kata Prabowo dalam pidatonya.