Demokrat Sampaikan Protes SBY ke Kubu Prabowo H-1 Kampanye Akbar

Senin, 8 April 2019 13:32 WIB

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Calon Presiden Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, 21 Desember 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jendral Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyebutkan surat yang ditulis Susilo Bambang Yudoyono (SBY) terkait kritikan terhadap konsep kampanye akbar sudah disampaikan ke calon presiden 02 Prabowo Subianto. Surat tersebut disampaikan sehari sebelum kampanye akbar di Gelora Bung Karno digelar pada Ahad, 7 Maret 2019.

Baca: Kampanye Akbar Prabowo di GBK dan Gaung Isi Surat SBY

"Kami berkomunikasi dan menyampaikan pesan itu pada pasangan capres 02, tentu kami juga berkomunikasi dengan Sekjen Gerindra. Poinnya kami sampaikan,” ujar Hinca saat menggelar jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2019.

Hinca mengatakan, SBY dan petinggi Partai Demokrat baru mengetahui konsep kampanye tersebut di hari-hari terakhir sebelum kampanye akbar. Saat itu juga SBY langsung mengirimkan surat yang hanya ditujukan kepada tiga petinggi Demokrat. Surat tersebut bertujuan untuk memberi masukan kepada calon presiden 02 Prabowo Subianto agar tidak menggelar kampanye yang eksklusif.

"Kita baru ketahui di ujung-ujung, sekitar hari Sabtu. Saya dapat laporan temen-temen tapi tidak tahu detailnya. Tapi kalau ada di GBK, tanggal sekian, kita tahu,” katanya.

Advertising
Advertising

Dalam isi surat yang menyebar sejak Ahad, 7 April 2019 tersebut, SBY menyinggung salah satu topik perihal persatuan. Ia menganjurkan sebaiknya kampanye mengusung inklusifitas, kebhinnekaan, kemajemukan, dan persatuan, serta kesatuan "Indonesia untuk Semua".

"Cegah demonstrasi apalagi show of force identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuasa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrem," kata SBY.

SBY mengatakan siapa pun presiden terpilih nantinya akan menjadi pemimpin bagi seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu, SBY mengingatkan, kampanye nasional pun harus dikemas dengan mengusung prinsip "Semua untuk Semua". Dia mengatakan presiden yang mengusung prinsip tersebut akan menjadi pemimpin yang kokoh.

Sebaliknya, kata SBY, pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain, yang menarik garis tebal "kawan dan lawan" untuk rakyat, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh.

Baca juga: AHY Tak Keberatan Surat Internal SBY Bocor ke Publik

Surat SBY ditujukan kepada tiga pejabat teras partainya, yakni Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Surat bertanggal 6 April itu ditulis dari National University Hospital, Singapura.

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

9 jam lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

10 jam lalu

Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

14 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

15 jam lalu

PDIP Berharap Putusan PTUN Jadi Pertimbangan MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran

Kata PDIP soal upaya gugatan di PTUN.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

16 jam lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

18 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

18 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

18 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

18 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya