Novel Baswedan: Momen Pilpres Saat Tepat Tagih Penuntasan Kasus

Reporter

M Rosseno Aji

Sabtu, 6 April 2019 22:13 WIB

Poster bergambarkan penyidik senior KPK, Novel Baswedan dipampang di depan pintu masuk gedung KPK, saat digelarnya acara penyambutan Novel Baswedan oleh Ketua KPK Agus Rahardjo bersama sejumlah jajaran dan pegawainya di Jakarta, Jumat 27 Juli 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta-Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menganggap momen pemilihan presiden adalah waktu yang tepat untuk membicarakan kasus terornya. Menurut dia, saat masa pilpres para kandidat akan cenderung memberikan banyak janji.

"Karena saat kampanye itu masing-masing calon berjanji dengan sungguh-sungguh, janji ini yang saya harapkan," ujar Novel di Jakarta, Sabtu, 6 April 2019.

Baca: 2 Tahun Teror Novel Baswedan Diperingati dengan Panggung Rakyat

Novel mengatakan pernah berdiskusi mengenai hal ini dengan pejabat di Dewan HAM Persatuan Bangsa Bangsa. Diskusi itu dilakukan saat Novel dan Amnesty International Indonesia membawa kasus teror air keras ke pertemuan Dewan HAM PBB pada Februari 2019.

Menurut Novel, beberapa petugas di sana mendukung pemikirannya. Si petugas, kata Novel, menceritakan aksi serupa juga dilakukan di banyak negara. "Apabila ada isu yang tidak mau diungkap, maka saat kampanye itu saat yang tepat untuk mempertanyakan," kata dia.

Simak: Investigasi Kasus Novel Baswedan: Ada Nama-nama Jenderal Terlibat

Novel mengatakan tak keberatan isu terornya ditarik ke ranah politik praktis pilpres 2019. Dia pikir hal itu justru bagus. Dia mengatakan ketika kasusnya ditarik ke ranah politik, hal itu merupakan kesalahan presiden.

Dia berujar seandainya Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang independen maka kasus ini tidak akan ditarik ke ranah politik. "Kalau presiden bentuk TGPF, selesai enggak akan dibawa kemana-mana," kata Novel Baswedan.

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

1 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

3 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

3 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

5 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

15 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Minta Rancangan APBN Dibahas dengan Prabowo, Sri Mulyani Sebut Makan Siang Gratis Bisa Jalan Tahun Depan

21 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Minta Rancangan APBN Dibahas dengan Prabowo, Sri Mulyani Sebut Makan Siang Gratis Bisa Jalan Tahun Depan

Terpopuler: Jokowi meminta rancangan APBN 2025 dibahas dengan pemerintah Prabowo, Sri Mulyani sebut program makan siang gratis bisa jalan tahun depan.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

45 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

45 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

46 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

46 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya