Pantau Media Sosial, Polri Sudah Mendata Akun Penganjur Terorisme

Reporter

Andita Rahma

Rabu, 3 April 2019 10:46 WIB

Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polri memantau media sosial untuk mengantisipasi penyebaran propaganda ideologi terorisme dan radikalisme dan melakukan pencegahan. “Sebab, media sosial kerap digunakan para teroris untuk menyebarkan ajaran dan propagandanya,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo , Rabu, 3/04.

Berita terkait: Sepanjang 2018, Kominfo Blokir 295 Situs Berkonten Terorisme

Dedi menyatakan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sudah mendata sejumlah akun yang terpantau mengajak dan menyerukan penyerangan. “Akun yang mengarah pada seruan melakukan serangan sudah kami data semua link-linknya.”

Langkah berikutnya adalah polisi langsung menelusuri jaringan komunikasi kelompok teroris yang ada di Indonesia. " Nanti kami data juga seruan mereka ke sel tidur," ucap Dedi.

Berdasarkan hasil penangkapan terhadap sejumlah kelompok teroris Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara, diketahui mereka menggunakan media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp untuk berkomunikasi. Mereka, antara lain, membahas rencana aksi teror melalui grup WhatsApp.

Advertising
Advertising

Para terduga teroris ini, Dedi menduga, terpapar ideologi radikal melalui informasi yang mudah diakses seperti tayangan video di YouTube.

Polisi, kata Dedi, juga juga mendeteksi adanya seruan dari Syria kepada kelompoknya di luar negeri untuk melakukan serangan. Sasarannya adalah aparat kepolisian. Seruan itu adalah untuk, "Melakukan amaliyah atau serangan dengan sasaran taghut," ujar Dedi.

Berita terkait

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

6 jam lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

6 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

16 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

19 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

3 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

3 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya