Soal Jatah Menteri dari Prabowo, AHY: Belum Urgen untuk Dibahas

Selasa, 2 April 2019 09:44 WIB

Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengawali kampanye terbuka di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta Timur, Ahad, 24 Maret 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengakui partainya mendapat tawaran dari Prabowo Subianto ihwal posisi menteri seumpama calon presiden 02 itu menang di pemilihan presiden 2019. AHY, sapaan Agus, mengatakan tawaran ini disampaikan Prabowo dalam konteks membangun koalisi. Dia berujar, tawaran itu tentu juga jamak disampaikan kepada partai pengusung lainnya.

Baca: Di Bandung, Prabowo Singgung AHY Jadi Menteri Jika Menang Pilpres

"Yang jelas, tentulah dalam sisi politik pragmatisnya, pada akhirnya kami ingin mengisi pemerintahan ke depan dengan orang-orang terbaik, yang memiliki kapasitas dan integritas untuk melakukan perubahan-perubahan di tingkat pusat. Kami juga mendapatkan tawaran seperti itu,” kata AHY dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 2 April 2019.

Hal ini disampaikan AHY menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo ihwal kuota menteri untuk partai koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno. Hashim mengatakan Prabowo sudah sepakat memberikan tujuh kursi menteri untuk Partai Amanat Nasional (PAN) dan enam untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Adapun dengan partai pengusung lainnya, Hashim mengatakan jatah kursi menteri masih didiskusikan. Dia menyebut kesepakatan soal ini dengan Demokrat belum final. "Partai lain masih didiskusikan. Demokrat belum definitif," kata Hashim di Hotel Ayana Midplaza, Jakarta, Senin, 1 April 2019.

Baca juga: Gerindra Bantah Daftar Menteri Kabinet Prabowo di Media Sosial

Kendati mengakui ada pembicaraan, AHY mengatakan, Demokrat menilai persoalan jatah menteri belum mendesak untuk dibahas sekarang. Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ini mengatakan, mereka tengah berfokus menyongsong Pemilihan Umum 17 April nanti.

Advertising
Advertising

"Kami bukannya tidak melihat itu sebagai sesuatu yang penting, tetapi hari ini urgensinya belum di sana," kata AHY.

AHY mengaku khawatir pembicaraan soal jatah menteri justru melukai perasaan rakyat. Sebab, kata dia, rakyat menginginkan perubahan atas pelbagai masalah yang mereka alami. AHY menilai pembahasan soal jatah menteri justru berpotensi mengesankan bagi-bagi kekuasaan.

Baca: Hashim Sebut Prabowo Akan Beri Kursi Menteri ke PAN 7 dan PKS 6

"Khawatirnya justru akan melukai perasaan rakyat. Rakyat berharap sekali ada sebuah semangat perubahan yang terlepas dari seolah-seolah hanya bagi-bagi kekuasaan yang dilakukan oleh parpol-parpol dalam pemilu ini," ucap AHY.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 menit lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

35 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

1 jam lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

2 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Apa Kata Para Pengamat?

Beberapa pengamat memandang pembentukan Presidential Club yang direncanakan oleh Prabowo sebagai hal positif. Namun ada hal yang juga perlu diperhatikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

2 jam lalu

Gibran Tanggapi Soal Orang Toxic: Spesifiknya Tanyakan Pak Luhut Saja

Ditanya terkait ciri-ciri orang toxic tidak sepaham visi misi Prabowo-Gibran, Gibran mengaku tidak tahu orang yang dimaksud Luhut tersebut.

Baca Selengkapnya