MUI Minta Dukungan JK Bangun Rumah Sakit di Palestina

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Senin, 25 Maret 2019 14:01 WIB

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Muhyiddin Junaidi, bersama Wakil Sekretaris Jenderal MUI Pusat Amirsyah Tambunan, saat menyambangi Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera mendirikan rumah sakit di Hebron, yang berada di Tepi Barat Palestina. Nantinya rumah sakit ini akan memiliki fasilitas trauma healing bagi korban terdampak perang antara Palestina dengan Israel.

Baca: Rencana Fatwa MUI Soal PUBG, Kominfo Ikut Dilibatkan

"Begitu banyak orang Arab yang dilakukan kasar, diskriminatif oleh bangsa Israel. Oleh karena itu mereka kalau mengobati orang yang terkena trauma, itu (mencari pertolongan) keluar," ujar Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI, Muhyiddin Junaidi, saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2019.

Muhyiddin mengatakan rumah sakit ini akan dibangun di atas tanah wakaf seluas 4 ribu meter persegi yang telah disediakan oleh pemerintah daerah Hebron. Adapun dana pembangunannya diperkirakan mencapai US $ 7 juta.

Menurut Muhyiddin, sejumlah lembaga zakat telah ikut bergabung untuk memenuhi target dana ini. Mulai dari Dompet Dhuafa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), (Lembaga Amil Zakat (Lazis) Nahdlatul Ulama, Lazis Muhammadiyah, hingga Al Azhar.

Advertising
Advertising

Meski telah mengumpulkan modal awal, Muhyiddin mengatakan dana belum sepenuhnya terkumpul. Karena itulah MUI mendatangi Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta dukungan. "Kami sangat optimis dengan endorsement dari pemerintah, dana US$ 7 juta itu bisa kita kumpulkan," kata Muhyiddin.

Wilayah Hebron dihuni oleh sekitar 800 ribu penduduk. Sebanyak 600 ribu di antaranya adalah bangsa Arab, sementara sisanya adalah bangsa Israel. Wilayah ini juga salah satu daerah yang masih menjadi zona yang terdampak perang. Sebelumnya Indonesia juga pernah membangun rumah sakit di Gaza, Palestina.

Muhyiddin mengatakan peletakan batu pertama rumah sakit ini akan dimulai secepat mungkin. Ditargetkan dalam dua tahun, pembangunan rumah sakit dapat diselesaikan. Ia berharap adanya fasilitas ini dapat membantu Palestina untuk segera memerdekakan diri.

Baca: Sebelum Tetapkan PUBG Haram, MUI Akan Gelar Dengar Pendapat

"Dengan demikian perjuangan mereka untuk mendirikan negara Palestina merdeka bisa menjadi kenyataan dan kami yakin Indonesia dengan diplomasinya bisa berkontribusi maksimal dalam rangka mewujudkan perdamaian di Palestina," kata Muhyiddin.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

9 hari lalu

SETARA Institute Minta Polda Metro Jaya Terapkan Restorative Justice atas Laporan Penistaan Agama oleh Gilbert Lumoindong:

Direktur Eksekutif SETARA Institute Halili Hasan menyebut seharusnya polisi mengabaikan dan tidak menindaklanjuti laporan terhadap Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

9 hari lalu

MUI: Semua Pihak Harus Ikhlas dan Legowo terhadap Putusan MK

Sebelumnya MK menolak seluruh permohonan sengketa pilpres 2024 dadi Kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

15 hari lalu

Kemenkominfo Nyatakan Hoaks Isu MUI Serukan Boikot Produk Aqua

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) memberikan cap hoaks pada sejumlah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim Majelis Ulama Indonesia (MUI) memboikot produk air minum dalam kemasan merek Aqua karena dianggap pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya