Polri Makamkan Terduga Teroris yang Bunuh Diri di TPU Tanah Kusir

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Jumat, 22 Maret 2019 15:06 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo saat menggelar konferensi pers insiden penembakan Sulawesi Tengah, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 31 Desember 2018 (Andita Rahma)

TEMPO.CO, Jakarta - Polri telah memakamkan jenazah terduga teroris Y alias Khodijah yang tewas bunuh diri. Y meninggal di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, usai menenggak cairan pembersih kamar mandi ketika berada di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.

Baca: Terduga Teroris Tewas Minum Cairan, Polri Tunggu Hasil Labfor

"Kemarin, 21 Maret, jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga dan langsung dimakamkan sesuai permintaan keluarga di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Jumat, 22 Maret 2019.

Insiden bunuh diri itu diketahui ketika Khodijah ditemukan lemas di ruang istirahat pemeriksaan di Rutan Polda Metro Jaya. Ia sempat mendapatkan pertolongan pertama dari petugas jaga.

Namun, karena kondisinya tak membaik, Khodijah dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Di sana, ia sempat dirawat selama delapan jam. "Sempat ditolong oleh tim medis, ternyata tidak tertolong. Akhirnya meninggal dunia," ujar Dedi.

Advertising
Advertising

Tim dokter forensik menemukan zat kimia berbahaya di dalam lambung Khodijah. Dedi menyebut, berdasarkan hasil laboratorium forensik, zat asam yang mengendap dalam lambung Khodijah sama dengan kandungan zat kimia di cairan pembersih yang dia tenggak sebelumnya.

"Apalagi yang bersangkutan juga mengidap sakit asam lambung akut. Jadi yang diminum itu juga berpengaruh terhadap penyakit lambungnya itu sehingga terjadi pendarahan hebat," kata Dedi.

Dedi meyakini dia sengaja ingin mengakhiri hidupnya. Berdasarkan pemahaman kelompok teroris, kata Dedi, bunuh diri dalam rangka melawan aparat yang disebut sebagai toghut diyakini sebagai syahid yang dijamin masuk surga.

Khodijah ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, pada 14 Maret 2019. Dia diduga terlibat dalam kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) pimpinan Husain alias Abu Hamzah yang dibekuk di Sibolga, Sumatera Utara.

Baca: Terduga Teroris Meninggal Dunia di Rumah Sakit Polri Kramat Jati

Rencananya, ia akan ke Sibolga menemui Abu Hamzah untuk melakukan amaliyah atau aksi teror bersama dengan target aparat keamanan. Namun sebelum berangkat, terduga teroris itu lebih dulu ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Berita terkait

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

15 jam lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

22 jam lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

3 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

4 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

4 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

6 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

7 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

7 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

7 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

7 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya