Unggah Cerpen Bertema LGBT, Media Suara USU Terancam Dibubarkan

Kamis, 21 Maret 2019 20:12 WIB

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Sumatera Utara atau USU Runtung Sitepu mengancam akan mencabut izin penerbitan media kampus Suara USU. Musababnya, Suasa USU mengunggah cerita pendek yang diduga mengenai kelompok LGBT.

Baca juga: Menteri Agama Tegaskan Menolak LGBT

"Waktu saya tahu tadi, saya perintahkan panggil orangnya. Cabut SK dari Suara USU, karena menurut saya kalau sudah begitu muatannya, tidak lagi mencerminkan visi misi USU," ujar Rektor USU, Runtung Sitepu saat dihubungi Tempo pada Kamis, 21 Maret 2019.

Runtung mengatakan sudah menginstruksikan Wakil Rektor 1 untuk memanggil Pembina dan Pengurus Suara USU. Dirinya mempertanyakan maksud dari cerpen yang dimuat tersebut. Rektor juga meminta cerpen tersebut dihapus dari website dan semua sosial media Suara USU.

Meski belum membaca secara langsung, tapi dari laporan Wakil Rektor 1, cerita pendek yang diposting dianggap mendukung kelompok LGBT. Apalagi USU disebutnya dengan tegas menolak perkembangan kelompok LGBT di kampus itu.

Advertising
Advertising

Runtung yang sedang berada Jakarta pun mengatakan akan memanggil kembali Pengurus dan Pembina Suara USU setelah dirinya kembali ke Medan.
"Jadi kesempatan pertama sampai di kampus, akan saya cabut SK nya itu. Tunggu balik ke Medan hari Senin. Websitenya juga sudah kami matikan", kata Runtung.

Cerpen berjudul Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku Didekatnya menjadi viral setelah dipromosikan lewat media sosial Suara USU pada Senin malam 18 Maret 2019.

"Kalau posting artikel. Suara USU selalu posting di website dulu, baru promo ke medsos. Waktu di website enggak ada kegaduhan. Waktu di medsos, enggak lebih 1x24 jam, langsung ribut. Suara USU dianggap pro LGBT," ujar Yael Stefany Sinaga, penulis cerpen tersebut saat dihubungi Tempo.

Yael mengatakan penyebab cerpennya menjadi pembicaraan karena ada gambar pelangi yang dianggap sebagai lambang LGBT. Ditambah di salah satu paragraf, tertulis "Bedanya aku tidak menyukai laki-laki tapi aku menyukai perempuan walau diriku sebenarnya juga perempuan".

Padahal menurut Yael, cerita pendek yang dibuat tidak bermaksud mendukung penyebaran kelompok LGBT. Tapi tujuannya menulis cerita pendek tersebut untuk melawan proses diskriminasi yang terjadi terhadap golongan minoritas. Kelompok LGBT diangkat hanya untuk menjadi contoh saja.

Usai ramai dibicarakan di sosial media, Yael mengatakan Pengurus Suara USU dipanggil oleh pihak rektorat pada Selasa, 19 Maret 2019. Saat dialog dilangsungkan, pihak Rektorat USU menyuruh untuk menghapus semua unggahan yang berkaitan dengan cerpen tersebut di semua media sosial.

Baca juga: Kata MUI tentang Polemik Pembahasan LGBT pada Revisi KUHP

Menurut Yael, cerpen itu dianggap telah meresahkan civitas USU. Karena Rektorat menilai bahasanya dianggap terlalu vulgar dan tidak pantas diterbitkan di ranah akademis.

"Kalian bukan wartawan sekelas Tempo yg bisa buat kayak gini," ungkap Yael menirukan pernyataan pihak Rektorat USU.

Suara USU diketahui tak menghapus cerpen tersebut. Namun situs Suasa USU telah diblokir. "Sampai sekarang Rektorat belum ada tindakan lanjutan semenjak pertemuan kemarin. Tapi kami ingin membetulkan websitenya terlebih dahulu," kata Yael yang juga menjabat sebagai Pimpinan Umum Suara USU.

Berita terkait

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

37 hari lalu

Menanti Senat dan Raja, Thailand Selangkah Lagi Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis

Parlemen Thailand dengan suara bulat menyetujui rancangan undang-undang yang melegalkan pernikahan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan 'Gerakan LGBT' ke dalam Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

42 hari lalu

Rusia Masukkan 'Gerakan LGBT' ke dalam Daftar Organisasi Ekstremis dan Teroris

Sebelum gerakan LGBT, entitas mulai dari Al Qaeda hingga raksasa teknologi AS Meta dan Garry Kasparov masuk dalam daftar tersebut.

Baca Selengkapnya

2 Tentara Amerika Serikat Diduga Mencuri Bendera LGBT dari Rumah Pasangan Lesbian

8 Februari 2024

2 Tentara Amerika Serikat Diduga Mencuri Bendera LGBT dari Rumah Pasangan Lesbian

Dua tentara Amerika Serikat ditahan dan didakwa atas tuduhan pencurian dan bias karena beberapa kali mencuri bendera LGBT

Baca Selengkapnya

Rencana Aturan Baru Publisher Game Dinilai Bisa Rugikan Konsumen

29 Januari 2024

Rencana Aturan Baru Publisher Game Dinilai Bisa Rugikan Konsumen

Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana mengeluarkan aturan baru terkait publisher game dan rating game. Dinilai bisa merugikan konsumen.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus: Pemberkatan Pasangan LGBT Bukan Persetujuan pada Gaya Hidup

27 Januari 2024

Paus Fransiskus: Pemberkatan Pasangan LGBT Bukan Persetujuan pada Gaya Hidup

Paus Fransiskus mengatakan bahwa dokumen Vatikan tentang pemberkatan bagi pasangan sesama jenis bukan sebuah persetujuan terhadap gaya hidup LGBT

Baca Selengkapnya

Anies Tolak LGBT tapi Janji Tak Diskriminatif, Ini Respons Arus Pelangi

21 Januari 2024

Anies Tolak LGBT tapi Janji Tak Diskriminatif, Ini Respons Arus Pelangi

Kelompok Arus Pelangi merespons pernyataan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menolak LGBT meski berjanji tak akan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

USU Sediakan 7.505 Kursi di SNPMB 2024, Ada Jalur Tambahan Prestasi Unggul

18 Januari 2024

USU Sediakan 7.505 Kursi di SNPMB 2024, Ada Jalur Tambahan Prestasi Unggul

Universitas Sumatera Utara (USU) menyediakan kuota sebanyak 7.505 bangku untuk mahasiswa baru program sarjana di 2024.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Pertahankan Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis, Ini Alasannya

15 Januari 2024

Paus Fransiskus Pertahankan Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis, Ini Alasannya

Paus Fransiskus mempertahankan keputusan penting yang menyetujui pemberkatan bagi pasangan sesama jenis

Baca Selengkapnya

Sebut Anggota DPR Transgender Pria Berpakaian Wanita, Presiden Meksiko Minta Maaf

10 Januari 2024

Sebut Anggota DPR Transgender Pria Berpakaian Wanita, Presiden Meksiko Minta Maaf

Presiden Meksiko meminta maaf karena menyebut anggota parlemen transgender 'pria berpakaian seperti wanita'

Baca Selengkapnya

AS Prihatin Presiden Burundi Izinkan Warganya Lempari Kaum Gay

6 Januari 2024

AS Prihatin Presiden Burundi Izinkan Warganya Lempari Kaum Gay

Amerika Serikat menyatakan terganggu dengan komentar Presiden Burundi Evariste Ndayishimiye, mengizinkan warganya melempari kaum gay dengan batu.

Baca Selengkapnya