SBY Ogah Tanggapi Agum: Saya Malu Bertengkar di Depan Publik

Jumat, 15 Maret 2019 10:41 WIB

Ani Yudhoyono dan SBY sedang menikmati Gudeg di Cilacap (Instagram @aniyudhoyono)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan tak ingin menanggapi pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar yang menyindir keputusannya mengusung Prabowo Subianto di pemilihan presiden 2019. SBY merasa tidak tepat dan tidak bijaksana jika menanggapi Agum.

“Saya malu kalau harus bertengkar di depan publik," kata SBY dalam pesan tertulis kepada para kadernya, Jumat, 15 Maret 2019. Tempo menerima salinan pesan itu dari dua elite Partai Demokrat.

Baca: AHY Sebut Ucapan Agum Gumelar Soal SBY Subyektif dan Tendensius

SBY mengatakan situasi sosial dan politik saat ini makin panas. Polarisasi dalam pemilihan presiden kali ini lebih keras dan ekstrem, ditambah menguatnya politik identitas antarkelompok. Dia mengaku khawatir terjadi sesuatu di Indonesia jika para pemimpin dan elite tidak pandai dan arif mengelola situasi yang terjadi.

"(Situasi sosial dan politik) bagai jerami kering di tengah musim kemarau yang ekstrem dan panjang. Yang diperlukan bukanlah api, tetapi sesuatu yang meneduhkan dan menyejukkan," kata SBY.

Dalam sebuah video yang beredar sebelumnya, Agum Gumelar menyinggung keputusan SBY mendukung Prabowo. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu mengaku heran dengan sikap SBY.

Advertising
Advertising

Baca: Agum Gumelar Heran SBY Dukung Prabowo, Demokrat: Salahkan Jokowi

Agum dan SBY sama-sama menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang menandatangani rekomendasi pemberhentian Prabowo dari militer lantaran dinilai bersalah dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa aktivis 98. "Ya walaupun saya heran, ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung. Tidak punya prinsip itu orang," kata Agum dalam video itu.

SBY mengatakan belum tentu Presiden Joko Widodo mengetahui atau bahkan meminta Agum melontarkan pernyataan itu. Selama ini, kata SBY, dia dan Jokowi saling menghormati. "Sikap kami ini tentunya baik agar situasi nasional tetap teduh. Secara moral pun memang harus demikian," ujar mantan presiden dua periode ini.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

3 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

7 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

7 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

8 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

11 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

11 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya