AHY Harap Prabowo Tanggapi Pernyataan Agum Gumelar

Kamis, 14 Maret 2019 17:52 WIB

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menemui kader Partai Demokrat di Ulujami, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Maret 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri

TEMPO.CO, Jakarta -Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar tentang penculikan aktivis 1997/1998 dan pemecatan Prabowo Subianto dari militer.

Baca: Nyanyian Agum Gumelar Soal Penculikan 1998 dan Pemecatan Prabowo

AHY mengatakan ucapan Agum itu tak perlu ditanggapi serius. Meski begitu, AHY berharap ada respons yang proporsional dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

"Mudah-mudahan ada respons proporsional dari kubu Pak Prabowo, dari BPN, termasuk juga dari beliau sendiri, sehingga tidak menjadi polemik yang berlebih-lebihan," kata AHY di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis, 14 Maret 2019.

AHY mengatakan, penjelasan dan klarifikasi itu penting agar situasi politik saat ini tak menjadi kian panas. Dia berharap agar tak bermunculan isu-isu yang meresahkan dan membenturkan beberapa pihak.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, beredar video pernyataan Agum Gumelar yang menyinggung peristiwa penculikan aktivis 1997/1998 dan pemecatan Prabowo. Agum mengklaim mengetahui nasib 13 aktivis yang hingga kini masih hilang.

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini juga mengklaim bicara dari hati ke hati dengan anggota Tim Mawar--tim yang diduga melakukan penculikan dan penghilangan paksa aktivis 1997/1998, yang merupakan bekas anak buahnya.

"Ketika dari hati ke hati dengan mereka, di situlah saya tahu di mana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya, saya tahu detail," kata Agum.

Simak juga: Kubu Prabowo: Agum Gumelar Tutupi Informasi Penculikan Aktivis

Lebih lanjut, AHY berharap para senior di bidang politik tak melontarkan pernyataan-pernyataan yang berpotensi memecah belah bangsa. "Saya justru mengajak segenap masyarakat Indonesia termasuk para senior saya yang saat ini dalam politik, marilah kita cegah jangan sampai menyampaikan statement-statement yang justru berpotensi memecah belah persatuan bangsa kita," kata dia.

Berita terkait

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

8 jam lalu

AHY Harap Penyelenggaraan World Water Forum Bisa Beri Solusi Pengelolaan Air Global

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) AHY penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali bisa menciptakan solusi pengeloaan air global

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

3 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

4 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

5 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

5 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

5 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

7 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

10 hari lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

10 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya