Habibie Center: Pelibatan Perempuan di Terorisme Meningkat

Kamis, 14 Maret 2019 16:47 WIB

Polisi bersenjata berjaga di lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom saat penggerebekan terduga teroris di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Kota Siboga, Sumatera Utara, Selasa, 12 Maret 2019. Peristiwa ini terjadi saat polisi hendak menangkap pelaku terduga tindak pidana terorisme, Husain alias Abu Hamzah. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Habibie Centre, Vidya Hutagalung, mengatakan pelibatan perempuan dalam jaringan terorisme semakin aktif dalam dua tahun terakhir. "Kecenderungan sekarang memang ada transformasi peran perempuan yang semula lebih sebagai pendukung, sekarang ke arah eksekutor. Contoh besar saat kasus bom Surabaya tahun lalu," kata Vidya kepada Tempo, Kamis, 15 Maret 2019.

Baca: Polisi Sebut Istri Terduga Teroris Sibolga Lebih Radikal

Vidya menjelaskan, berkaca dari kasus ledakan bom di Surabaya dan Sibolga, para perempuan yang berada di jaringan Jamaah Ansharut Daulah memang berafiliasi dengan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Di dalam ISIS, kata Vidya, perempuan didorong untuk maju sebagai eksekutor dengan pemahaman mereka mendukung para lelaki.

"Selain itu, masih ada juga faktor-faktor ideologi, kekecewaan terhadap demokrasi dan pemerintahan yang menurut mereka butuh untuk diperjuangkan dan butuh perempuan ikut ambil bagian," katanya.

Vidya mengatakan, paham radikalisme tidak memandang gender. Baik laki-laki maupun perempuan punya peluang teradikalisasi yang sama. Namun, cara pemahaman yang cenderung berbeda. Vidya menuturkan, perempuan teradikalisasi melalui progaranda yang tersebar di sosial media dan dakwah atau kelompok-kelompok pengajian.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris bernama Husain alias Abu Hamzah di Sibloga, Sumatera Utara. Penangkapan itu terjadi pada Selasa, 12 Maret 2019 sekitar pukul 14.23 WIB.

Tim Densus 88 Antiteror membawa Husain ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan. Namun, saat digeledah, bom meledak. Ledakan itu rupanya dilakukan oleh istri Husain. Ia meledakkan diri bersama dua orang anaknya di rumahnya.

Aksi bunuh diri itu dilakukan setelah sebelumnya lebih dari sembilan jam polisi membujuk istri dan kedua anak Husain untuk keluar rumah dan menyerahkan diri. Mereka lebih memilih bertahan di dalam rumah sejak Husain ditangkap.

Simak juga: AM Hendropriyono: Organisasi Papua Merdeka Itu Teroris

Aksi perempuan meledakkan diri bukan sekali ini terjadi. Pada Mei 2018, pelaku serangan bom di tiga gereja ialah satu keluarga, yaitu suami, istri, dan keempat anak mereka. Lokasi gereja yang dibom adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

14 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

5 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

10 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

16 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

18 hari lalu

Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

20 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

41 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya