Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Sebut Istri Terduga Teroris Sibolga Lebih Radikal

image-gnews
Mobil paramedis dan polisi teknik bom terparkir di lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom saat penggerebekan terduga teroris di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Kota Siboga,  Sumatera Utara, Selasa, 12 Maret 2019. ANTARA
Mobil paramedis dan polisi teknik bom terparkir di lokasi terjadinya ledakan yang diduga bom saat penggerebekan terduga teroris di kawasan Jalan KH Ahmad Dahlan, Pancuran Bambu, Kota Siboga, Sumatera Utara, Selasa, 12 Maret 2019. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri menyebut istri terduga teroris Sibolga, Husain alias Abu Hamzah, memiliki pemahaman soal radikalisme yang lebih kuat.   

Baca: Anak Terduga Teroris Ikut Tewas saat Ibunya Meledakkan Diri

"Dia mengakui istrinya lebih militan dibandingkan dia, lebih kuat pemahamannya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Rabu, 13 Maret 2019.

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap Husain pada 12 Maret 2019 di Sibolga, Sumatera Utara, sekitar pukul 14.23 WIB. Kemudian, polisi membawa Husain ke rumahnya untuk penggeledahan.

Di dalam rumah yang beralamat di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuranbambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara, rupanya ada istri dan ketiga anak Husain.

Istri Husain pun tak mau menyerahkan diri. Polisi sudah berupaya untuk membujuk mereka keluar rumah. Dedi menuturkan, Densus 88 sampai meminta bantuan kepada tokoh agama.

"Tolong menyerahlah, ingat anakmu. Jangan kau korbankan anakmu. Bicara baik-baik kalau ada masalah. Karena tidak ada agama yang mengajarkan hal yang seperti itu. Ayo menyerahlah," kata ustad Zainun Sinaga melalui alat pengeras suara masjid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi pun memutarkan rekaman suara dari sang suami. "Assalamualaikum. Ikko ambo, sayangi anak, menyerahlah, ambo baik-baik sajo. (Assalamualaikum, ini saya, sayangi anak, menyerahlah, saya baik-baik saja)," kata Husain lewat rekaman suara. Namun, dia bersikeras tak mau menyerah. 

Negosiasi yang dilakukan polisi bahkan sempat dibalas dengan dua ledakan bom dari dalam rumah. Setelah kurang lebih 10 jam membujuk, sang istri meledakkan diri bersama anak-anaknya. 

Sementara itu, Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai sikap istri terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara, yang memilih untuk meledakan diri, patut dicermati.

Simak juga: Lewat Pengeras Suara Masjid, Ulama Bujuk Terduga Teroris Menyerah

"Sebab, dia (sang istri) bukan hanya sekedar terlibat. Bisa jadi justru peran dia lebih kuat atau setidaknya lebih ekstrim dari suaminya (Husain)," kata Khairul saat dihubungi, Rabu, 13 Maret 2019.

Tonton: Bom Sibolga, Begini Kondisi Terakhir Istri dan Anak Pelaku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

12 hari lalu

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi memeriksa sebuah bangunan saat mencari militan ISIS saat bentrokan di luar penjara di Hasaka, Suriah 22 Januari 2022. Militan ISIS meledakkan bom mobil di dekat gerbang penjara yang membantu puluhan narapidana melarikan diri ke distrik Ghweiran al-Hasaka. North Press Agency Digital/Handout via REUTERS
Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah


BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

14 hari lalu

BNPT Gandeng Kemendes PDTT Sukseskan Desa Siapsiaga

Program Desa Siapsiaga merupakan pelibatan semua unsur masyarakat di desa dalam mencegah terorisme.


Tabrak Satu Keluarga Muslim Hingga Tewas, Pria Kanada Dihukum Seumur Hidup

24 hari lalu

Keluarga Afzaal di Kanada terbunuh ketika Nathaniel Veltman menabrak mereka karena membunuh ayah, ibu, dan kedua putri mereka.  Korban ketiga, bocah lelaki berusia 10 tahun, mengalami luka-luka. Foto: X
Tabrak Satu Keluarga Muslim Hingga Tewas, Pria Kanada Dihukum Seumur Hidup

Seorang pria Kanada pada Kamis dihukum seumur hidup setelah menabrak hingga tewas empat anggota keluarga Muslim pada 2021


Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

27 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat ditemui usai acara pemberian penghargaan insentif fiskal kepada pemerintah daerah di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa, 3 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia


Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

31 hari lalu

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, al Baghdadi bersembunyi di Provinsi Idlib, sebuah wilayah yang didominasi oleh kelompok-kelompok pesaing ISIS, Al Qaeda, dan berjarak ratusan kilometer dari bekas wilayah ISIS di sepanjang perbatasan antara Suriah dan Irak. Islamic State Group/Al Furqan Media Network/Reuters TV
Al Baghdadi, Pemimpin ISIS Berubah Jadi Ekstremis setelah Ditangkap AS

Janda Abu Bakr al Baghdadi bercerita bahwa suaminya itu berubah menjadi ekstremis setelah ditangkap AS pada 2004.


Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

39 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
Pemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara

ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.


Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

40 hari lalu

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia


AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

42 hari lalu

Pesawat pengebom B-1B Angkatan Udara AS, jet tempur F-16, dan F-35A Angkatan Udara Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan udara bersama, Korea Selatan, 19 Maret 2023. Kementerian Pertahanan Korea Selatan/Handout via REUTERS
AS Akui Tidak Beri Peringatan terhadap Irak sebelum Serangan Jumat

AS mengakui pihaknya tidak memberikan pemberitahuan kepada Irak tentang serangan tersebut meskipun ada klaim sebelumnya.


Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

57 hari lalu

Pemain Irak Ayman Hussein. REUTERS
Profil Aymen Hussein, Top Skor Sementara Piala Asia 2023 Asal Irak yang Keluarganya Jadi Korban ISIS dan Al Qaeda

Pemain timnas Irak Aymen Hussein telah mencetak tiga gol dalam dua pertandingan di penyisihan grup Piala Asia 2023 yang sedang berlangsung.


Profil Jaish al-Adl, Grup Militan yang Menjadi Target Iran di Perbatasan Pakistan

18 Januari 2024

Kelompok Jaish al-Adl di provinsi Balochistan, barat daya Pakistan.  Foto: Istimewa
Profil Jaish al-Adl, Grup Militan yang Menjadi Target Iran di Perbatasan Pakistan

Serangan terakhir Jaish al-Adl ke Iran terjadi pada 2019, ketika mereka menyerang kantor polisi yang menewaskan 11 orang dan melukai 8 lainnya.