Panitia Sebut Jokowi Akan Hadir di Alumni Jogja Satukan Indonesia

Selasa, 12 Maret 2019 16:04 WIB

Ekspresi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberi arahan pada Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2019 di Tangerang, Banten, Selasa 12 Maret 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi dipastikan akan menghadiri deklarasi dari komunitas bernama Alumni Jogja SATUkan Indonesia yang digelar Sabtu, 23 Maret 2019, di Stadion Kridosono, Yogyakarta.

Baca: Kampanye Prabowo Ricuh, Bawaslu Yogya Klaim Sudah Antisipasi

Dalam acara yang berlangsung pagi hingga siang hari antara pukul 08.00-13.00 WIB itu diperkirakan dihadiri sekitar 30-an ribu orang. "Pak Jokowi dipastikan hadir dalam acara ini," kata Ajar Budi Kuncoro, Ketua Panitia Alumni Jogja SATUkan Indonesia Selasa 12 Maret 2019.

Prosesi kedatangan Presiden Jokowi dalam acara ini akan unik dan berbeda dibanding ketika menghadiri deklarasi di kawasan atau kota lain. Begitu sampai di bandara Adisucipto, Presiden Jokowi menuju Stasiun Lempuyangan menggunakan Kereta Ap Prameks.

Dari stasiun tertua di Yogyakarta itu, Presiden kemudian akan menaiki sepeda ontel bersama dengan ratusan anggota komunitas sepeda tua tersebut menuju ke stadion Kridosono yang jaraknya kurang dari 500 meter.

Advertising
Advertising

Di stadion akan disambut oleh 50 rangkaian kesatuan bregodo (brigade) seni keprajuritan rakyat, reog, dan kuda lumping. Uniknya, 100 seniman kuda lumping itu memakai topeng wajah Jokowi.

Budi menambahkan bahwa deklarasi ini juga akan disemarakkan dengan flashmob Juki Kill the DJ, orkestra gamelan Djaduk Ferianto, musisi Sri Krishna, Band Legendaris God Bless--yang dimotori oleh Ahmad Albar, Ian Antono dan lainnya. Juga ada grup NDX yang memiliki pangsa penggemar tersendiri di Yogyakarta dan sekitarnya.

Menjelang pidato puncak oleh Jokowi, akan disampaikan deklarasi dukungan yang diwakili oleh aktor kawakan Slamet Raharjo dan Butet Kertarajasa didampingi oleh santriwati pemilih pemula. Figur-figur ini menjadi potongan representasi kekayaan dan keberagaman wajah Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia.

Budi menuturkan panitia menggelar acara bertema Mendukung Pemimpin yang Mempersatukan itu karena terinspirasi sejumlah faktor. Pertama, Yogya dianggap sebagai kota atau lokus yang merefleksikan Indonesia. "Pemuda dan pemudi dari Sabang sampai Merauke berbaur menempuh pendidikan di kota ini, untuk mengasah intelektualitas dan integritas," ujarnya.

Kedua, Yogya menjadi oase bagi kehidupan yang beragam, bhineka, tetapi tetap satu dalam ikatan kebangsaan. Ketiga, Alumni Yogya adalah warga masyarakat yang sedang dan pernah merasakan atau mengalami perjuangan saat membangun karakter diri dan komitmen sosial, dalam dinamika keberagaman dan keharmonisan.

"Keempat, karena peneguhan gerakan kebudayaan yang beradab itu ada dalam diri sosok Jokowi, pemimpin yang sudah, sedang, dan akan terus merealisasikan cita-cita negara yang berkebudayaan itu dalam program pembangunan yang bermanfaat bagi rakyat," ujarnya.

Dan poin kelima, deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia ini sebagai momen yang bertujuan menggaungkan spirit akan pentingnya kehadiran figur yang dapat mempersatukan dan menyejahterakan rakyat dalam perspektif kebudayaan yakni memanusiakan manusia dalam visi pembangunannya.

Simak juga: Bawaslu: Kericuhan Kampanye Prabowo di Yogya karena Provokasi

Budi menjelaskan bahwa konsep tentang "Alumni Jogja" ini tidak secara ketat merujuk pada teks "alumni" dalam konteks akademis. Sehingga acara ini terbuka untuk pelbagai lapis masyarakat.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

8 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

16 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

18 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

20 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

20 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya