Kebakaran Hutan di Riau Terus Berlanjut, Begini Sikap Pemerintah

Minggu, 10 Maret 2019 11:14 WIB

Ilustrasi kebakaran hutan. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan bahwa pemerintah terus mengupayakan pencegahan agar kebakaran hutan dan lahan tidak meluas di Provinsi Riau. Kementerian sedang mengembangkan konsep pencegahan kebakaran hutan berbasis klaster.

“Sasarannya untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat rawan kebakaran hutan dan lahan,” kata Asisten Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Prabianto Mukti Wibowo kepada Tempo, di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019.

Baca: Kebakaran Hutan Riau 1.686 Hektare, Pekanbaru Dikepung Asap

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat luas lahan yang hangus mencapai 1.178 hektare. Kebakaran yang berlangsung sejak awal 2019 ini terjadi di Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Siak, Dumai, Rokan Hilir, dan Indragiri Hilir.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat titik panas di Provinsi Riau mencapai 285 titik. Terbanyak berada di Bengkalis dengan 156 titik, Kepulauan Meranti dengan 38 titik. Sedangkan di Siak 25 titik, Pelalawan 24 titik, Dumai 22 titik, Indragiri Hilir 11 titik, Rokan Hilir 9 titik. Hingga 3 Maret 2019, kebakaran sudah menyelimuti ibukota provinsi, Pekanbaru.

Staf analis Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Bibin Sultyanto mengatakan kabut yang menyelimut kota merupakan dampak dari kebakaran hutan. “Kiriman dari Meranti,” kata dia, dikutip dari Antara, 3 Maret 2019.

Baca: Kebakaran Hutan, Gubernur Riau Dituntut ...

Advertising
Advertising

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menemukan bahwa banyaknya jumlah titik api di Riau terjadi akibat curah hujan yang rendah. BMKG pun juga telah mengeluarkan data intensitas hujan harian pada 4 Maret 2019. Hasilnya, mayoritas daerah di Riau tidak akan hujan.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles B. Panjaitan mengatakan kebakaran kebanyakan juga terjadi akibat unsur kesengajaan membuka lahan perkebunan kelapa sawit. "Kami melihat lahan memang (sengaja dibakar) untuk ekspansi," kata Raffles di Riau. 27 Februari 2019.



Berita terkait

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

39 menit lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

3 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

3 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

10 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

17 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

2 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya