TEMPO.CO, Jakarta - Hingga laporan ini ditulis, hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Riau yang masih terbakar adalah Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Kampar. Kebakaran hutan yang paling luas di Bengkalis ada di kecamatan Bantan, Rupat, Talang Mandau, dan Siak Kecil.
“Lahan terbakar paling luas berada di Kabupaten Bengkalis," kata Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Ahmadsyah Harrofie, Sabtu, 9 Maret 2019. Akan halnya Kota Pekanbaru dikepung asap.
Baca: Kebakaran Hutan, Gubernur Riau Dituntut Bergerak
Asap sempat berkurang beberapa hari lalu, namun kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau meluas kembali. Hingga 9 Maret 2019, luas lahan yang terbakar menembus angka 1.686,4 hektare, bertambah 550,4 hektare sejak akhir Februari 2019 yang baru 1.136 hektare.
Meski banyak asap, Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Made Ali mengatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Pekanbaru secara umum masih terpantau berada di level baik. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat ISPU masih berada di level baik untuk Dumai dan Pekanbaru areal Bandara Sultan Syarif Kasim II, Tenayan Raya dan Tampan.
ISPU menunjukkan level sedang di Petapahan, Bangko Rohil, Libo, Minas dan Bengkalis Camp Duri. Sedangkan kondisi udara di level tidak sehat ada di Rumbai dan Bengkalis Duri Field.
Baca: Kebakaran Hutan Riau, Walhi Desak Pemerintah Audit Konsesi Lahan
Asisten Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Prabianto Mukti Wibowo menyatakan pemerintah saat ini terus melakukan upaya pencegahan agar kebakaran tidak meluas. Kementerian sedang mengembangkan konsep pencegahan kebakaran hutan berbasis klaster.
“Sasarannya untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat rawan kebakaran hutan dan lahan,” kata Prabianto Mukti Wibowo kepada Tempo, di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019.