TNI: Orasi Robertus Robet Masukan Berharga Bagi TNI

Reporter

Egi Adyatama

Kamis, 7 Maret 2019 11:58 WIB

Robertus Robet. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengatakan tidak tersinggung terhadap isi orasi pengajar Universitas Negeri Jakarta Robertus Robet yang viral di media sosial. TNI justru menilai orasi itu bisa menjadi masukan berharga untuk terus memperbaiki diri.

"Bagi saya sebagai Kapuspen TNI, orasi Pak Robet merupakan masukan berharga untuk membangun kapasitas TNI," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2019. Agar tetap memegang teguh jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional yang profesional seperti yang diamanatkan UU 34/2004.

Baca: Sebelum Ditangkap Polisi, Rumah Robertus Robet Didatangi Tentara

Sisriadi mengaku baru mengetahui adanya orasi itu. Sebagian yang beredar di media sosial, hanya memotong bagian nyayian Robet yang memelesetkan lagu ABRI. Sisriadi mengatakan orasi itu tidak bisa dilihat dari beberapa potongan saja, namun harus keseluruhan orasi.

Ia menilai orasi itu tidak membahas TNI saat ini, namun lebih kepada kritik terhadap ABRI pada masa Orde Baru. Meski memang orasi disampaikan pada saat demonstrasi menolak wacana perluasan jabatan bagi perwira tinggi TNI, Sisriadi mengatakan hal ini bukan masalah.

Advertising
Advertising

"TNI jaman now tidak anti kritik.” Menurut Sisriadi banyak komponen masyarakat sipil yang datang ke Cilangkap memberikan masukan-masukan yang sangat berharga.

Baca: Penangkapan Robertus Robet, APPSANTI ...

Ia pun menegaskan pejabat utama di mabes TNI juga memiliki pemikiran yang sama. Karena itu, ia mengatakan TNI tak akan mengambil sikap apa-apa terhadap Robet.

Video aksi Robet di Aksi Kamisan pekan lalu, 28 Februari 2019 menuai kontroversi dan kritik di media sosial. Robet dituding telah mengkritik dan menghina TNI. Aksi Kamisan adalah unjuk rasa menyuarakan penegakan hukum dan hak asasi manusia yang dilakukan setiap pekan di depan Istana Negara.

Sebelum ditangkap, Robertus Robet bercerita bahwa rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, itu didatangi dua orang yang mengaku tentara pada Rabu, 6 Maret 2019. "Pembantu saya bilang dua orang yang mengaku aparat militer datang mencari saya pukul tiga sore," kata dia. Aktivis pro demokrasi dipersalahkan melakukan ujaran kebencian.




Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

2 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

2 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

3 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

4 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

4 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya