Kabar Hoax Dianggap Tak Pengaruhi Elektabilitas di Pilpres 2019

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Amirullah

Minggu, 3 Maret 2019 06:20 WIB

Peserta mengangkat poster dalam aksi tolak hoax menjelang Pemilu 2019 saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 3 Januari 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai kabar palsu alias hoax tidak berpengaruh pada elektabilitas kedua kandidat di pilpres 2019. Menurut dia, selama enam bulan masa kampanye, elektabilitas kedua pasangan calon dalam berbagai lembaga survei mandek.

Baca: Kubu Jokowi: AHY Tak Sebut Nama Prabowo, Demokrat Main Aman

“Artinya politik identitas, tawuran opini, hoax nggak ada guna. Kalau ada gunannya (ada elektabilitas yang), naik dong,” ujar Adi selepas menghadiri Acara Diskusi Interaktif Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Hoaks, Tanpa Ujaran Kebencian, Tanpa Isu Sara, bersama Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri di Hotel Bidakara, Sabtu, 2 Maret 2019.

Adi menuturkan hoax hanya mempengaruhi antar pendukung. Menurutnya, akibat terburuk dari hoax yaitu munculnya disintegrasi, rasa tidak percaya, kerusuhan opini. Sedangkan bagi elektabilitas paslon sendiri nyaris tidak berefek.

Ia menilai selain merusak relasi pertemanan, fitnah, politik identitas, dan lainnya, hoax tidak berpengaruh apapun. Apalagi, hingga menggaet swing voters.

Advertising
Advertising

Menurut Adi, swing voters tidak akan termakan oleh isu-isu hoax, karena mayoritasnya mereka adalah pemilih rasional yang menilai paslon dari gagasan atau rekam jejaknya. “Fitnah itu hanya memakan temannya sendiri, politik identitas itu hanya mengunyah temannya sendiri, tapi tidak bergeser mempengaruhi swing voters,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengimbau agar masyarakat mencegah berita bohong yang tersebar. Ia menyebut langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan, yaitu dengan tidak sembarang menyebar luaskan kabar-kabar yang belum terkonfirmasi.

Baca: Gojo Soal Kampanye Pilpres 2019: Negatif Silakan, Hitam Jangan

“Dalam kontestasi politik ini tidak mungkin kita bisa hindari hoaks. Kami (Polri) akan tangkap-tangkap terus (pembuat hoax). Pencegahan informasi bisa juga dengan tidak sembarang share. Ini yang harus kita jaga,” tuturnya di lokasi yang sama.

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

10 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

11 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

12 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

18 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

41 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

42 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

45 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

52 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

56 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

58 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan

Baca Selengkapnya