Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY tiba di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Agustus 2018. AHY akan salat Jumat bersama Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, kemudian mengantarkan pasangan calon presiden dan wakil presiden itu mendaftar ke KPU. TEMPO/Budiarti Utami Putri
TEMPO.CO, Jakarta-Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar pidato politik setelah didapuk menjadi pemimpin pemenangan Pemilihan Umum 2019. Dalam pidatonya di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2019 itu, AHY menyampaikan tiga poin utama.
Pertama, AHY mengatakan tantangan Indonesia 2019-2024 dalam perspektif dunia internasional dan nasional. Kedua, persoalan dan aspirasi rakyat serta solusi dan kebijakan yang ditawarkan Demokrat. "Ketiga, ajakan Demokrat menyikapi perkembangan situasi sosial politik dewasa ini," katanya.
Menurut AHY pidatonya bertajuk "Rekomendasi Partai Demokrat untuk Presiden Indonesia Mendatang". Dia berujar pidato ini sedianya disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, SBY absen dari kegiatan partai lantaran harus menunggui istrinya, Kristiani Herawati atau akrab disapa Ani Yudhoyono yang tengah menjalani perawatan penyakit kanker darah di National University Hospital, Singapura. SBY mendapuk AHY untuk memimpin pemenangan Pemilu 2019.
AHY menuturkan kendati tengah terbaring sakit, ibunya masih memikirkan rakyat. Dia pun mengajak para kader Demokrat yang sehat untuk lebih bersemangat. "Insya Allah, hati dan pikiran beliau berdua tetap bersama kita, dalam perjuangan yang penting ini," kata AHY.
AHY menyampaikan pidatonya sekitar pukul 19.30 WIB disaksikan para kader dan calon legislator Partai Demokrat. Tampak hadir di lokasi di antaranya Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ferdinand Hutahaean dan juru bicara Kogasma Putu Supadma Rudana.
Sebelum AHY berpidato sejumlah materi kampanye pemilihan legislatif ditampilkan. Materi kampanye itu bernuansa milenial, di antaranya dengan modern dance, peragaan busana dan aksesori Partai Demokrat. Beberapa yang diperagakan misalnya jaket bomber, kaus, seragam futsal, topi, totebag, tumbler, dan sebagainya.