Polisi Pilih Langkah Diplomasi Bebaskan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf

Kamis, 21 Februari 2019 18:32 WIB

Kelompok Abu Sayyaf berkumpul di hutan kepulauan Basilan, Filipina Selatan. [Radio Free Asia]

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri menyatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, TNI dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk membebaskan dua warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Kepolisian menyatakan akan memilih langkah diplomatis untuk membebaskan kedua WNI tersebut.

Baca: Otak Teror Katedral Jolo Pemimpin Abu Sayyaf Bernama Sawadjaan

"Nanti Kementerian Luar Negeri akan mengundang TNI, Polri dan BIN, dalam rangka untuk lebih mengedepankan langkah-langkah diplomasi yang humanis dan persuasif," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Kamis, 21 Februari 2019.

Penyanderaan terhadap dua WNI diketahui melalui video yang viral di Facebóok sejak kemarin. Dalam video yang berdurasi 30 detik itu, korban yang disandera meminta perhatian dari Pemerintah Indonesia, khususnya presiden untuk segera membebaskan mereka. Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar Rp. 10 miliar kepada Pemerintah Indonesia untuk membebaskan kedua korban.

Belakangan diketahui kedua orang yang muncul di video berasal dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Hariadin dan Heri Ardiasyah.

Advertising
Advertising

Dedi mengatakan upaya pembebasan terhadap dua orang itu akan dikoordinir oleh Kemenlu. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Filipina, kata dia, juga akan bekerja sama dengan pemerintah Filipina untuk melakukan negoisasi.

Dedi mengatakan polisi dapat membantu dengan menyediakan jaringan dan data mengenai pelaku teror itu. Dia mengatakan kepolisian Indonesia juga bisa bekerja sama dengan kepolisian Filipina untuk membebaskan sandera.

Langkah diplomasi juga pernah dilakukan pemerintah Indonesia dalam pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf pada 2016 silam. Kesepuluh WNI itu merupakan anak buah kapal yang ditangkap di sekitar periarian Filipina.

Negosiasi pembebasan sepuluh WNI itu dilakukan oleh Yayasan Sukma, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dengan pihak tokoh masyarakat, LSM, lembaga kemanusiaan daerah Sulu yang memiliki akses langsung ke pihak Abu Sayyaf di bawah koordinasi langsung pemerintah Republik Indonesia.

Simak juga: Kemenlu: Pelaku Bom di Gereja Filipina Belum Diketahui

Upaya pembebasan sandera Abu Sayyaf dilakukan sejak 23 April 2016. Pendekatan pendidikan dipilih karena sudah ada kerja sama antara Yayasan Sukma dan pemerintah otonomi Moro Selatan. Sepuluh WNI itu akhirnya dapat dibebaskan pada Mei 2016.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

1 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

23 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

2 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

7 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

9 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya