Kiprah Muhammadiyah di Kancah Politik dari Masa ke Masa

Reporter

Tempo.co

Selasa, 19 Februari 2019 10:37 WIB

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpidato saat menghadiri Sarasehan Kebangsaan Pra Tanwir Muhammadiyah di UMM Dome, Malang, Jawa Timur, Kamis 7 Februari 2019. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyerukan kepada setiap kader Muhammadiyah agar berperan aktif dalam partai politik.

Baca: Kader untuk Politik Praktis dan Menjaga Khittah Muhammadiyah

"Sekarang kami akan dorong, kami siapkanlah," ujar Haedar saat ditemui di sela sidang tanwir Muhammadiyah ke-51, di Bengkulu, Sabtu, 16 Februari 2019. Kader Muhammadiyah akan disiapkan untuk disalurkan ke berbagai partai politik.

Seruan itu muncul seiring dengan meredupnya kiprah kader Muhammadiyah dalam kancah politik. Padahal, sejak terbentuk pada 91 tahun silam, organisasi keagamaan ini justru mewarnai dunia politik Indonesia. Dari perjuangan merebut kemerdekaan hingga pergantian berbagai rezim pemerintahan. Dari Orde Lama, Orde Baru, hingga reformasi.

18 November 1921
Muhammad Darwis atau KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan dan dakwah.

22 Agustus 1914
Gubernur Jenderal Belanda mengesahkan berdirinya Muhammadiyah.

Advertising
Advertising

7 November 1945
Tokoh-tokoh Muhammadiyah bersama Nahdlatul Ulama (NU), Perikatan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam mendirikan Partai Madjelis Sjuro Moeslimin Indonesia (Masyumi). Partai ini berideologi Islam.

5 April 1952
NU keluar dari Masyumi.

1955
Masyumi menjadi pemenang kedua dalam Pemilihan Umum 1955 dengan memperoleh 20,9 persen suara, di bawah Partai Nasional Indonesia yang meraih 22,3 persen suara.

1960
Pemerintah melarang Partai Masyumi.

19 Oktober 1964
Muhammadiyah ikut bergabung dalam Sekretariat Bersama Golongan Karya.

1968
Tokoh-tokoh Muhammadiyah mendirikan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).

1971
Hasil muktamar Muhammadiyah ke-38 di Ujung Pandang memutuskan organisasi berfokus pada gerakan dakwah Islam.

23 Agustus 1998
Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Amien Rais, mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai ini mengikuti pemilu pertama kali pada 1999 dengan memperoleh 34 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. PAN memiliki 48 kursi di DPR periode 2014-2019.

Desember 2004
Sidang tanwir Muhammadiyah di Nusa Tenggara Barat merekomendasikan perlunya organisasi membentuk partai politik.

16 Desember 2006
Tokoh-tokoh muda Muhammadiyah mendirikan Partai Matahari Bangsa (PMB). PMB ikut dalam Pemilu 2009, tapi gagal mengikuti pemilu berikutnya.

Baca juga: Tiga Upaya Muhammadiyah Menjaga Netralitas Organisasi

DPP MUHAMMADIYAH | BERBAGAI SUMBER | EGI ADYATAMA | RUSMAN PARAQBUEQ

Berita terkait

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberi selamat kepada Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

3 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

3 hari lalu

Kata Ketum PP Muhammadiyah Soal Sikap Ganjar dan Anies Terkait Putusan MK

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara ihwal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

15 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

18 hari lalu

Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah

Baca Selengkapnya

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

18 hari lalu

Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

18 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

18 hari lalu

Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?

Baca Selengkapnya