Kawal Debat Capres, Begini CekFakta Media Bekerja

Selasa, 19 Februari 2019 08:50 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ruang Balai Kota di kantor Google Indonesia di lantai 45 gedung Pacific Century Place, Jakarta Selatan, tiba-tiba senyap saat terdengar aba-aba dari Ratna Aryanti dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Dengan mata tak berkedip, sebanyak 48 orang yang berada di dalam kamar itu mengarahkan pandangannya pada dua buah layar yang terpasang di sudut ruangan. Dua layar itu menampilkan siaran langsung debat dua calon presiden atau debat capres, Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto, di Golden Ballroom, Hotel Sultan, yang digelar Komisi Pemilihan Umum pada Minggu malam, 17 Februari 2019.

Baca: Jokowi Singgung Tanah Ratusan Ribu Hektare, Prabowo Membenarkan

“Siap-siap, segmen satu segera dimulai,” kata Ratna memberi aba-aba. Mereka yang hadir adalah peserta Cekfakta.com, program yang bertujuan mengecek keakuratan fakta-fakta dalam debat calon presiden. Kegiatan ini merupakan kolaborasi 24 media arus utama, termasuk Tempo, yang diprakarsai oleh AJI, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia, Google News Initiative, dan FirstDraft. Tapi program Cekfakta kali ini hanya diikuti 17 media.

Peserta Cekfakta juga melibatkan delapan ahli yang sesuai dengan tema debat calon presiden malam itu, yaitu soal energi, pangan, infrastruktur, lingkungan, dan sumber daya alam. Para ahli itu berasal dari lembaga swadaya masyarakat non-pemerintah, seperti Yayasan Auriga Nusantara, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Center for Energy Research Asia, Yayasan Indonesia Cerah, dan Institute for Energy Economics & Financial Analysis.

Saat Jokowi dan Prabowo mulai memaparkan visi-misinya, peserta Cekfakta bergegas mencatat poin-poin yang mereka sampaikan, lalu melakukan verifikasi. Hasil verifikasi itu kemudian diberikan kepada delapan ahli. Selanjutnya, para ahli menilai keakuratan dari hasil verifikasi tersebut. Hasilnya lantas di-input dalam kertas kerja online yang bisa diakses seluruh peserta. Langkah berikutnya, pengecek fakta menyusun artikel, lalu dipublikasikan ke media masing-masing. “Data yang kami sampaikan harus akurat karena informasi ini akan menjadi pijakan masyarakat,” kata M. Ikbal Damanik, peneliti Auriga, Senin, 18 Februari 2019.

Baca: Jokowi Singgung Tanah, Timses Prabowo Hampiri Komisioner KPU

Peserta Cekfakta semakin serius ketika Jokowi menyodorkan sejumlah data ke Prabowo. Misalnya, saat Jokowi menyebut lahan yang dimiliki Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh seluas 360 ribu hektare. Pernyataan itu lantas menjadi pertanyaan utama peserta Cekfakta kepada para ahli.

Advertising
Advertising

Menurut Ikbal, sesuai dengan data yang dimiliki Auriga, Prabowo memang memiliki delapan perusahaan tambang batu bara, perkebunan sawit, dan hutan tanaman industri di Aceh dan Kalimantan Timur. Ikbal tidak kesulitan mengeceknya karena sudah memiliki dokumen ribuan perusahaan tambang dan perkebunan di Indonesia. “Kami punya data 19 ribu perusahaan yang sudah lama kami kaji,” katanya. Ia menduga tim Jokowi telah mengkaji data tambang dan perkebunan milik perusahaan Prabowo, sehingga angka yang disebutnya akurat.

Menurut Ikbal, kendala utama dalam kegiatan Cekfakta ini adalah mereka harus mengutamakan kecepatan, selain keakuratan data. “Kami kejar-kejaran sampai tidak ada jeda untuk minum kopi,” ujarnya.

Inisiator Cekfakta.com, Wahyu Dyatmika, mengatakan program ini merupakan upaya media untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada publik ihwal pernyataan kedua calon presiden. “Ini menjadi bukti bahwa media bisa melakukan kerja-kerja kolaborasi untuk kepentingan publik,” katanya.

Pemimpin Redaksi Tempo.co itu mengatakan kolaborasi Cekfakta sudah diuji coba dalam debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun, kata dia, ketika itu media memantau dan mengecek kebenaran informasi setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden di ruang redaksi masing-masing. “Kami berbagi data melalui grup WhatsApp,” kata Wahyu.

Baca: Jokowi Tanya Unicorn, Prabowo: Yang Online-online Itu?

Peserta meriung di puncak gedung Pacific Century Place ini selama 90 menit. Walau suasana cukup tegang, sesekali ruangan itu diselingi tawa peserta ketika ada pernyataan calon presiden yang menggelitik. Misalnya saat Prabowo gagap dengan istilah unicorn. Koordinator Google News Lab di Asia-Pacific, Irene Jay Liu, terkesan dengan kolaborasi media ini. “Ini praktik bagus untuk melawan disinformasi di era digital,” katanya.

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

1 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

2 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

3 jam lalu

Cak Imin Serahkan 8 Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Pengamat: Gimik Hindari Dibilang Tak Konsisten

Cak Imin menyerahkan 8 agenda perubahan itu kepada Prabowo saat Ketua Umum Gerindra itu mengunjungi Kantor DPP PKB.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

3 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya