Debat Pilpres kedua, Sandiaga: Prabowo Fokus Isu Pangan - Energi

Minggu, 17 Februari 2019 15:41 WIB

Pekerja menyiapkan panggung untuk debat kedua Calon Presiden Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat, 15 Februari 2019. Debat kedua akan berlangsung pada Minggu, 17 Februari 2019. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, membeberkan materi yang akan dibawa, Prabowo Subianto, dalam Debat Pilpres kedua. Dari hasil diskusi dan survei yang telah dilakukan tim internal, Sandiaga mengatakan 50 persen responden ingin mendengar program kubu 02 soal swasembada pangan, 30 persen lagi ingin mendengar soal energi.

Baca: Dahnil Anzar: Prabowo Bakal Santai, Jokowi Beban Janji Politik

"Ini data terakhir dari grup diskusi maupun pengambilan data sampel, di wilayah Jawa terutama. Dan sebarannya di wilayah timur dan wilayah barat," kata Sandiaga seusai lari pagi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 17 Februari 2019.

Menurut Sandiaga, banyaknya responden yang ingin mendengar program swasembada pangan lantaran soal pangan selalu dikaitkan dengan mahalnya harga kebutuhan pokok dibandingkan penghasilan masyarakat. "Jadi ini yang diharapkan, bagaimana menjaga harga stabil tetap terjangkau," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan berdasarkan diskusi tim internal, masyarakat banyak yang mempersoalkan impor. Masyarakat, kata Sandiaga, ingin impor menjadi pilihan terakhir. Atau, Sandiaga menuturkan impor hanya dilakukan jika tidak ada stok.

Advertising
Advertising

Untuk 30 persen responden yang ingin mendengar soal swasembada energi, menurut Sandiaga hal itu dikarenakan persoalan energi atau listrik masih berkaitan dengan persoalan infrastruktur dan lingkungan hidup.

"Negeri ini kan kaya raya sekali. Negeri ini punya potensi tenaga surya dan pembangkit tenaga air, belum dioptimalkan energi baru terbarukan. Di bawah Prabowo - Sandiaga, ini akan menjadi fokus yang sangat utama untuk menekan biaya listrik agar tidak mahal jatuhnya kepada masyarakat," tutur Sandiaga.

Berdasarkan data-data tersebut, Sandiaga meminta fokus di isu pangan dan masalah energi. Sandiaga juga menuturkan persiapan Prabowo hari ini menjelang debat. Mulai siang nanti, ia menceritakan, Prabowo akan melakoni simulasi tahap akhir di kediamannya di Kertanegara, pemantapan materi, dan pembekalan final.

Simulasi terakhir itu, Sandiaga berujar, berisi tentang tanya-jawab dimana dirinya akan berperan sebagai Joko Widodo, lawan Prabowo dalam debat nanti malam. "Akan ada podium. Akan ada dua kursi di set seperti (venue). Kita murah meriah bikinnya di Kertanegara," ujarnya.

"Lantas kami akan doa bersama, terus berangkat ke venue di hotel Sultan. Bismillah, semoga lancar semuanya," kata Sandiaga.

Simak juga: Debat Pilpres, Sandiaga: Prabowo Tak Akan Tampil Menyerang

Di debat Pilpres kedua ini, Prabowo akan menghadapi calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi di arena debat yang diselenggarakan di hotel Sultan, Jakarta. Adu gagasan kedua ini mengangkat tema infrastruktur, energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Berita terkait

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

8 menit lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

25 menit lalu

Eko Patrio Diusulkan Menjadi Menteri oleh PAN, Tanggapan Gibran hingga Rekam Jejak

PAN sedang menyiapkan komedian Eko Patrio untuk mendapat posisi menteri dalam kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

53 menit lalu

Penambahan Kursi Kabinet Jadi 41 Menteri Disebut Cuma Habiskan Anggaran

Sudah ada aturan yang mengatur bahwa maksimal jumlah yang ditetapkan ialah 34 menteri dan kementerian.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

54 menit lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

1 jam lalu

Prabowo Tambah 40 Kementerian, Kata Pakar Hukum hingga Wapres Ma'ruf Amin

Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut berencana menambah jumlah kementerian di kabinetnya menjadi 40.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

1 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

1 jam lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Pro-Kontra Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

ICW khawatir wacana penambahan nomenklatur kementerian membuat kabinet Prabowo menjadi sangat gemuk.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya