Pengamat: ASN Digaji Negara, Loyalitas Bukan ke Pejabat Tertentu

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 1 Februari 2019 16:06 WIB

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) membawa sebuah lukisan yang akan dilaporkan ke Direktorat Gratifikasi, di gedung KPK, Jakarta, Senin, 19 November 2018. KPK telah menerima sebanyak 1.534 laporan gratifikasi dan ditetapkan senilai Rp 6,37 miliar sebagai milik negara, selain itu KPK juga membentuk 353 Unit Pengendali Gratifikasi di Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar administrasi negara Universitas Indonesia, Dian Puji Simatupang, mengatakan aparatur sipil negara atau ASN harus loyal pada negara, bangsa, dan rakyat karena digaji oleh negara. "Dengan digaji negara, loyalitasnya adalah hanya pada negara dan rakyat banyak, bukan pada seseorang, individu, pejabat tertentu atau kelompok tertentu," kata Dian kepada Tempo, Jumat, 1 Februari 2019.

Baca juga: Charta Politika: ASN Condong Dukung Prabowo

Meski digaji negara, Dian mengatakan tidak boleh menggunakan alasan tersebut sebagai dasar paksaan atau pertimbangan agar ASN memilih afiliasi kepentingan dan aspirasi politik tertentu. "Karena ASN mengabdi pada rakyat dan negara, bukan seseorang atau pribadi atau kelompok tertentu," kata dia.

Di sebagian besar dunia dan teori hukum administrasi negara, birokrasi dan administrasi pemerintahan harus netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Namun, kata Dian, bukan berarti ASN kehilangan hak suaranya untuk memilih.

Secara pribadi, kata Dian, ASN bebas memilih aspirasi politiknya secara bebas dan tanpa paksaan atau ancaman manapun. Namun, hak suara ASN tidak etis ditunjukkan ke publik karena bersifat rahasia.

Advertising
Advertising

Menurut Dian, dalam bekerja, ASN harus loyal pada siapapun yang terpilih dalam pemilu atau proses politik lainnya sesuai dengan peraturan undang-undang. Hanya, loyalitas ASN pada jabatan birokrasi dan administrasi pemerintahan.

Persoalan gaji ASN sebelumnya ramai diperbincangkan setelah viral video Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang menanyakan asal gaji kepada pegawai kementeriannya. Di jagat maya kemudian ramai tagar #YangGajiKamuSiapa.

Mulanya, Rudiantara meminta pegawainya memilih stiker Pemilu 2019. Ada dua desain stiker. Stiker yang paling banyak dipilih akan dipasang di kantor Kominfo. Rudiantara telah mengatakan bahwa pemilihan stiker itu tidak terkait dengan Pilpres.

Baca juga: Empat Fakta Seputar Aturan soal Jilbab dan Jenggot untuk ASN

Dalam potongan video berdurasi 44 detik yang beredar di Twitter, Rudiantara memanggil dua pegawai. Si pegawai yang disuruh naik salah satunya memilih stiker bernomor dua.

Rudiantara menanyakan alasan perempuan berkerudung itu memilih desain stiker nomor 2. Pegawai itu menjelaskan. "Mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan nomor dua, yakin saja," ujar pegawai yang memilih desain nomor dua.

Menanggapi itu, Rudiantara nampaknya heran. Sebab, dia menanyakan desain stiker, bukan terkait pilihan Pilpres. Sesaat setelah meminta kedua pegawai itu kembali ke tempat duduk, Rudiantara lanjut bicara di atas panggung.

"Bu, Bu, yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih," katanya.

Berita terkait

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

2 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

3 hari lalu

Proses Kesiapan Boyongan Puluhan Ribu ASN ke IKN

Adapun jumlah ASN yang diperlukan untuk berada di IKN pada prioritas pertama sebanyak 11.916 orang.

Baca Selengkapnya

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

4 hari lalu

Apa Syarat Menjadi Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Salah satu syarat calon pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah harus lulus seleksi sebagai calon mahasiswa kampus PKN STAN.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

5 hari lalu

Azwar Anas Minta Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Badan Kepegawaian Negara sedang melakukan verifikasi dan validasi rincian formasi ASN yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan dari seluruh instansi pusat dan daerah.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

5 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

5 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

8 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

11 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

13 hari lalu

Cerita Pembuat Konten Tega Siksa Anak Monyet Ekor Panjang, Dapat Cuan dari WNA

Polisi telah mengungkap tiga pelaku yang memproduksi video penyiksaan anak monyet ekor panjang. Mereka mendapat pesanan dari luar negeri.

Baca Selengkapnya