Mabes Polri Minta Polisi Menahan Diri Sampai Pemilu 2019
Reporter
Andita Rahma
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 1 Februari 2019 04:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI (Mabes Polri) Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengimbau kepada seluruh jajarannya agar menahan diri sampai Pemilu 2019 selesai.
Baca: Polri Buka Peluang Unsur Pidana Tabloid Indonesia Barokah
“Puasa dulu untuk berbuat yang aneh-aneh atau kasar. Tinggal hanya beberapa bulan lagi, tapi juga bukan berarti nanti boleh,” kata Ari Dono di Gedung Tribrata Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis, 31 Januari 2019.
Ari Dono pun meminta agar Polri lebih mengedepankan langkah-langkah yang bersifat persuasif dan edukatif dalam bertindak. Menurut dia, anggota Polri harus lebih banyak memberikan solusi dibandingkan mengambil langkah penegakan hukum terhadap berbagai persoalan di tengah masyarakat jelang hari pemungutan suara Pemilu 2019. Menurut dia, penegakan hukum merupakan alternatif terakhir.
Langkah persuasif, kata dia, akan menghadirkan kenyamanan di tengah masyarakat. Selain itu, untuk menghindari berbagai serangan politik ke institusi Polri. Salah satu yang diminta lebih 'kalem' adalah Korps Brimob.
“Brimob dengan karakternya seperti itu, tahan diri. Sama juga kegiatan, saya dengar dari Kasatgas yang di Papua, kondisi sekarang semua dalam kegiatan untuk monitoring dan penyelidikan, tahan diri," kata Ari.
Selain itu, Polri juga harus melaksanakan kegiatan yang bersifat penyuluhan atau pembinaan. Hal itu sebagai antisipasi terjadinya gesekan dengan masyarakat.
Simak juga: Mabes Polri Gelar Rapim dengan TNI Membahas Pemilu
"Seperti yang disampaikan Asisten Kapolri bidang Operasi (Irjen Rudi Sufahriadi) tadi, operasi tambang liar yang masyarakatnya banyak, operasi cantrang, atau operasi lalu lintas. Boleh kegiatan, tapi yang sifatnya penyuluhan, pembinaan, untuk kegiatan-kegiatan yang simpatik," ujar Ari.