5 Poin Penjelasan Ipang Wahid Soal Indonesia Barokah

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Juli Hantoro

Senin, 28 Januari 2019 17:55 WIB

Irfan Wahid. Foto/twitter/@ipangwahid

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Ipang Wahid menjelaskan perbedaan antara indonesiabarokah.com dengan Tabloid Indonesia Barokah. Hal tersebut diungkapkannya membantah tudingan kubu Prabowo - Sandiaga bahwa Ipang merupakan dalang dalam pembuatan Tabloid Indonesia Barokah, karena pernah mengirimkan video ke situs indonesiabarokah.com

Baca juga: Tabloid Indonesia Barokah Bisa Untungkan Dua Capres?

"Enggak ada hubungannya website dengan tabloid. Saya tidak tahu siapa yang membuat tabloid karena situs itu platform terbuka dimana setiap orang bebas membuat karya konten kreatif, dengan segala bentuknya," ujar Ipang kepada Tempo, Ahad malam, 28 Januari 2019.

Ipang menjelaskan 5 poin penjelasan tentang situs Indonesia Barokah. Pertama, Indonesia Barokah adalah gerakan yang bersifat terbuka. Di sana siapapun boleh dan atau bisa ikut berkontribusi untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia.

Kedua, ujar Ipang, Indonesia Barokah bukan organisasi, apalagi badan usaha. Melainkan kumpulan pemikiran dari banyak orang. "Satu di antara dasar pembuatannya adalah kegelisahan terhadap maraknya fitnah dan hoax yang alih-alih mendatangkan kebaikan bagi Indonesia tapi justru dapat memecah belah bangsa," ujar dia.

Advertising
Advertising

Ketiga, sebab situs ini merupakan platform terbuka, sehingga, ada begitu banyak orang-orang baik sepemikiran, yang ingin ikut berkontribusi dalam membuat karya konten kreatif. Dengan segala bentuknya.

Keempat, ujar Ipang Wahid, dirinya pribadi bersama beberapa kawan, ikut terlibat dalam membuat setidaknya tiga konten video, yakni; ‘Islam itu Indah’, ‘Deddy Mizwar’ dan ‘Parodi Bohemian. Semua pesan dalam video itu, ujar dia, mengajak kepada kebaikan dan menyampaikan pesan sejuk dan menyatukan.

Baca juga: Alasan Kubu Prabowo Sebut Ipang Dalang Tabloid Indonesia Barokah

"Social movement lewat kegiatan pembuatan konten kreatif ini sudah belasan tahun dilakukan. Dan telah menghasilkan puluhan karya. Kan saya sutradara iklan. Jadi, selama cocok dan selaras pemikirannya, saya pasti dukung," ujar dia.

Lantas, ujar dia, tidak ada hubungan antara Ipang Wahid dengan tabloid Indonesia Barokah. "Demi Allah, saya tegaskan. Bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah. Saya juga tidak terlibat dalam bentuk apapun atas tabloid tersebut," ujar dia.

Poin terakhir, ujar Ipang, karena Indonesia Barokah ini sifatnya terbuka, gerakan dan isinya yang beragam mungkin bisa saja menjadi multi tafsir. "Tergantung kepentingannya, tetapi secara substansi, sekali lagi seperti namanya, "Indonesia Barokah", gerakan ini bertujuan untuk mendatangkan kebaikan bagi Indonesia," ujar Ipang Wahid.

Berita terkait

Ipang Wahid Stratejik Ungkap Media yang Jadi Referensi Masyarakat, Tempo.co Termasuk Media Dinilai Tajam dan Kritis

13 September 2023

Ipang Wahid Stratejik Ungkap Media yang Jadi Referensi Masyarakat, Tempo.co Termasuk Media Dinilai Tajam dan Kritis

Ipang Wahid Stratejik lakukan penelitian media yang jadi referensi masyarakat dari politik hingga gosip. Tempo.co masuk media dinilai kritis.

Baca Selengkapnya

Terus Dicap Kafir hingga Trending Topic di Twitter, Gus Miftah: Sak Karepmu

5 Mei 2021

Terus Dicap Kafir hingga Trending Topic di Twitter, Gus Miftah: Sak Karepmu

Di Twitter, nama Gus Miftah masih bercokol memuncaki trending topic yang berisi pembelaan kepadanya dan sebagian menghujatnya.

Baca Selengkapnya

Tabloid Indonesia Barokah Dongkrak Suara Jokowi - Ma'ruf di Jabar

24 Februari 2019

Tabloid Indonesia Barokah Dongkrak Suara Jokowi - Ma'ruf di Jabar

Menggarap pemilih perkotaan, kubu Jokowi - Ma'ruf mengandalkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Tabloid Pembawa Pesan Bersampul Jokowi, Ini Temuan Bawaslu

1 Februari 2019

Tabloid Pembawa Pesan Bersampul Jokowi, Ini Temuan Bawaslu

Bawaslu DKI masih menggali apakah Tabloid Pembawa Pesan bersampul Presiden Jokowi bermuatan kampanye hitam.

Baca Selengkapnya

Polri Minta Masyarakat Tak Perbanyak Tabloid Indonesia Barokah

30 Januari 2019

Polri Minta Masyarakat Tak Perbanyak Tabloid Indonesia Barokah

Tabloid Indonesia Barokah beredar dalam format digital di internet.

Baca Selengkapnya

Polri Pelajari Masukan Dewan Pers Soal Tabloid Indonesia Barokah

30 Januari 2019

Polri Pelajari Masukan Dewan Pers Soal Tabloid Indonesia Barokah

Sebelumnya, hasil rapat pleno Dewan Pers pada 29 Januari 2019 memutuskan Tabloid Indonesia Barokah tidak memenuhi syarat sebagai perusahaan pers.

Baca Selengkapnya

Tabloid Indonesia Barokah Dikirim Hampir ke Seluruh Indonesia

30 Januari 2019

Tabloid Indonesia Barokah Dikirim Hampir ke Seluruh Indonesia

Peredaran tabloid Indonesia Barokah di Jawa Barat sudah menembus 21 kabupaten dan kota. Peredaran di DI Yogyakarta yang paling luas.

Baca Selengkapnya

Polri Bentuk Tim Selidiki Peredaran Tabloid Indonesia Barokah

30 Januari 2019

Polri Bentuk Tim Selidiki Peredaran Tabloid Indonesia Barokah

Dewan Pers telah menyerahkan hasil kajian terhadap Tabloid Indonesia Barokah ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

Luhut Menilai Tabloid Indonesia Barokah Tidak Sebarkan Hoax

30 Januari 2019

Luhut Menilai Tabloid Indonesia Barokah Tidak Sebarkan Hoax

Luhut tidak mempersoalkan peredaran Tabloid Indonesia Barokah apabila isinya benar.

Baca Selengkapnya

JK Sebut Tabloid Indonesia Barokah Tak Ada Kaitannya dengan TKN

29 Januari 2019

JK Sebut Tabloid Indonesia Barokah Tak Ada Kaitannya dengan TKN

Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Irfan Wahid dituding sebagai dalang di balik tabloid Indonesia Barokah.

Baca Selengkapnya