Buya Syafii: NU-Muhammadiyah dapat Nobel Perdamaian, Dunia Gempar

Jumat, 25 Januari 2019 13:54 WIB

Anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Buya Syafii Maarif memberikan tanggapan soal penerbitan Perppu Ormas yang menyasar ormas anti-Pancasila. ISTMAN MPD

TEMPO.CO, Yogyakarta -Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii mengatakan dunia akan gempar bila Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mendapatkan penghargaan nobel perdamaian.

“Dunia akan gempar dalam arti positif bila itu terjadi,” kata Buya Syafii dalam seminar internasional bertema Islam Indonesia di Pentas Global: Inspirasi Damai Nusantara untuk Dunia, di Balai Senat UGM, Jumat, 25 Januari 2019. Dalam seminar ini, Penerima Nobel Perdamaian tahun 1996, Jose Ramos Horta berbicara tentang Islam Indonesia sebagai pembicara kunci.

Berita terkait: UGM Usulkan NU dan Muhammadiyah Jadi Kandidat Nobel Perdamaian

Topik mengenai NU dan Muhammadiyah diusulkan untuk menerima nobel perdamaian itu mencuat setelah Guru Besar Antropologi Universitas Boston Amerika Serikat Robert W. Hefner mengirimkan dokumen pengajuan penghargaan Nobel perdamaian untuk NU dan Muhammadiyah kepada panitia.

Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (PSKP UGM) telah menyiapkan dokumen untuk mengusulkan NU dan Muhammadiyah sebagai kandidat penerima Nobel perdamaian itu. Pendaftaran kandidat penerima Nobel perdamaian ini akan ditutup pada 30 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Buya Syafii berterima kasih kepada UGM yang sudah mengambil inisiatif mengajukan nominasi Nobel untuk duo organisasi Islam terbesar Indonesia tersebut. Buya mengatakan dengan segala kekurangannya Islam di Indonesia lebih baik ketimbang Islam di Arab Saudi dan Afrika Utara yang penuh konflik dan saling mengkafirkan. “Islam Indonesia akan jadi antitesis Islam di Timur Tengah,” kata Buya Syafii.

Rektor UGM, Panut Mulyono mendukung NU dan Muhammadiyah untuk diajukan sebagai kandidat penerima nobel perdamaian. UGM, kata dia secara resmi telah mengajukan usulan itu kepada panitia nobel perdamaian.

Dua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia ini kata Panut punya kiprah penting menyebarkan pesan Islam yang damai, demokratis, dan berkeadaban. “NU dan Muhammadiyah mempromosikan corak Islam yang damai dan demokratis di kancah internasional,” kata Panut.

SHINTA MAHARANI (Yogyakarta)

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

20 Januari 2024

Presiden Serbia: Tak Akan Akui Kemerdekaan Kosovo, meski Diganjar Nobel Perdamaian

Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan bahwa menghargai aspirasi warga Serbia lebih penting daripada mengakui kemerdekaan negara tetangga Kosovo.

Baca Selengkapnya

Profil Muhammad Yunus Penerima Nobel Perdamaian Asal Bangladesh yang Divonis 6 Bulan Bui

3 Januari 2024

Profil Muhammad Yunus Penerima Nobel Perdamaian Asal Bangladesh yang Divonis 6 Bulan Bui

Muhammad Yunus, penerima nobel perdamaian dari Bangladesh divonis bersalah dan bui 6 bulan. Berikut profil dan gerakan yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bangladesh Hukum Peraih Nobel Muhammad Yunus Enam Bulan Penjara

2 Januari 2024

Pengadilan Bangladesh Hukum Peraih Nobel Muhammad Yunus Enam Bulan Penjara

Pelopor keuangan mikro ini dituduh oleh PM Bangladesh Sheikh Hasina 'menghisap darah' masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian: Rakyat Iran akan Menang Melawan Penguasa

10 Desember 2023

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian: Rakyat Iran akan Menang Melawan Penguasa

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Narges Mohammadi optimistis rakyat Iran pada akhirnya akan mengatasi otoritarianisme pemerintah

Baca Selengkapnya

Masih Ditahan Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Menerima Penghargaan Diwakili Anaknya

10 Desember 2023

Masih Ditahan Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Menerima Penghargaan Diwakili Anaknya

Hadiah Nobel Perdamaian akan dibagikan di Oslo pada Minggu 10 Desember 2023, tetapi pemenangnya Narges Mohammadi, saat ini berada di penjara Iran

Baca Selengkapnya

Anak-anak Narges Mohammadi Siap Tak Bertemu Ibu Mereka Lagi

9 Desember 2023

Anak-anak Narges Mohammadi Siap Tak Bertemu Ibu Mereka Lagi

Anak-anak remaja pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Iran Narges Mohammadi yang dipenjarakan khawatir mereka tidak akan pernah bertemu ibu mereka lagi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

6 Desember 2023

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ingin Makan Malam Bersama Tiga Tokoh Ini, Siapa Saja Mereka?

5 Desember 2023

Anies Baswedan Ingin Makan Malam Bersama Tiga Tokoh Ini, Siapa Saja Mereka?

Capres Anies Baswedan menjawab pertanyaan peserta FPCI Sabtu lalu, tentang tiga orang yang ingin ia datangi untuk makan malam. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Akrab dengan Para Ketum PP Muhammadiyah, dari Amien Rais hingga Din Syamsuddin

24 November 2023

Prabowo Klaim Akrab dengan Para Ketum PP Muhammadiyah, dari Amien Rais hingga Din Syamsuddin

Prabowo Subianto mengklaim pihaknya akrab dengan tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya