Kata Dahnil Anzar Soal Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan

Jumat, 11 Januari 2019 20:57 WIB

Novel Baswedan, memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang lanjutan untuk terdakwa penasehat hukum, Lucas SH. CN, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019. Dalam sidang ini Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan lima orang saksi yakni Novel Baswedan, anak terdakwa Eddy Sindoro, Michael Sindoro, petugas bandara Soekarno Hatta dan teknisi jaringan Imigrasi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya berprasangka baik ihwal tujuan pembentukan Tim Gabungan kasus Novel Baswedan oleh Kepolisian Republik Indonesia. Dahnil berharap Tim Gabungan itu tak dibentuk sekadar untuk mengantiispasi debat pemilihan presiden 17 Januari mendatang.

"Kami sih berprasangka baik saja. Berprasangka baik itu bukan dipersiapkan untuk menjawab pertanyaan menjelang debat," kata Dahnil ketika dihubungi, Jumat, 11 Januari 2019.

Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menyatakan telah mengeluarkan surat tugas pembentukan Tim Gabungan untuk kasus Novel Baswedan. Tim itu bakal bertugas sejak enam bulan terhitung sejak 8 Januari 2019 untuk mengusut kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang terjadi pada 11 April 2017 silam.

Kendati begitu, Dahnil menilai Tim Gabungan yang terbentuk itu belum memenuhi ekspektasi kelompok masyarakat sipil. Sebab, kelompok masyarakat sipil serta tim kuasa hukum Novel sendiri menginginkan tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang independen. Namun, Tim Gabungan yang ada sekarang justru dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian.

"Kenapa, karena sejak awal sudah ada distrust dalam penanganan kasus ini," kata Dahnil. "Lagipula di kepolisian sudah ada tim yang disebut Pak Tito dibentuk untuk serius menangani kasus ini."

Advertising
Advertising

Sejumlah pihak menduga pembentukan Tim Gabungan kasus Novel Baswedan sebagai persiapan Presiden Joko Widodo dalam debat pertama pemilihan presiden 2019. Debat yang akan berlangsung Kamis pekan depan, 17 Januari itu membahas isu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Dalam beberapa kesempatan, kubu Prabowo-Sandiaga menyatakan memiliki sejumlah kritik terhadap pemerintahan Jokowi, salah satunya menyangkut kasus Novel. Dahnil pun pernah mengatakan bahwa pembentukan TGPF akan menjadi fokus Prabowo-Sandiaga seumpama terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

Dahnil mengatakan, meski sejak awal mengawal kasus Novel, dia tak berada dalam posisi menjadikan kasus itu komoditas politik. Sebagai anggota Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil mengklaim dirinya terus mendorong agar TGPF dibentuk secara independen. "Yang ingin kami dorong di tim BPN adalah memastikan TGPF independen," kata dia.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

10 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

24 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

55 hari lalu

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

55 hari lalu

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

56 hari lalu

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

56 hari lalu

50 Tokoh Surati Parpol Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Begini Syarat Pengajuannya di DPR

Partai politik memiliki peran penting untuk merealisasikan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

57 hari lalu

Alasan Novel Baswedan Ikut Dukung Surat Desak Parpol Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024: Harus Diperiksa Tuntas

Eks penyidik KPK Novel Baswedan, satu dari 50 tokoh yang mengirimkan surat kepada partai politik untuk mendesak digulirkannya hak angket Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

57 hari lalu

Korupsi di Internal KPK, Novel Baswedan ke Presiden: Jangan Hanya Diam Apalagi Justru Ikut Melemahkan

Eks Penyidik KPK Novel Baswedan, mengatakan banyaknya korupsi di KPK menggambarkan adanya upaya pelemahan terhadap lembaga antirasuah.

Baca Selengkapnya