Kiprah Yusril di Kasus Muslim Uighur Dongkrak Elektabilitas PBB

Reporter

M Rosseno Aji

Senin, 7 Januari 2019 09:28 WIB

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra beserta rombongan menyerahkan daftar nama calon legislatif (caleg) ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa 17 Juli 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Lembaga Riset Publik (LRP) menunjukan elektabilitas Partai Bulan Bintang (PBB) naik signifikan dalam periode Oktober hingga Desember 2018. Lembaga itu menyatakan faktor Yusril Ihza Mahendra selaku Ketua Umum PBB punya peran signifikan. "PBB mendapat keuntungan elektoral dari kiprah ketua umumnya," kata Manajer Riset, LRP Arvan Maulana di kawasan Cikini, Jakarta, Ahad, 6 Januari 2019.

Baca: Yusril Ihza Mahendra Bertekad PBB Punya Satu Fraksi di DPR

LRP mencatat pada Oktober 2018, PBB memiliki tingkat elektabilitas sebanyak 1,3 persen, sementara pada Desember 2018, partai itu mendapatkan 2,5 persen suara.

Arvan mengatakan peran Yusril yang membuat kenaikan itu terjadi saat mantan Menteri Hukum dan HAM itu menyurati Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan HAM (United Nations High Commission for Human Rigths) atau UNCHR di Jenewa, Swiss pada Desember 2018. Surat itu berisi permintaan kepada UNCHR untuk menyelidiki kasus dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Pemerintah China atas muslim Uighur di Xinjiang. "Kasus itu mendapat sorotan besar dari media," kata Arvan.

Baca: Yusril Sebut PBB Sejati Tak Ributkan Dia Jadi Pengacara Jokowi

Selain itu, peran Yusril sebagai kuasa hukum pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, kata Arvan, juga membuat popularitasnya naik. Sehingga berdampak pada elektabilitas PBB. "Keberhasilan parpol tergantung seberapa ia dikenal, disukai dan dipilih," katanya.

Meski mengalami kenaikan elektabilitas, dalam survei LRP, PBB masih tergolong partai papan tengah. Elektabilitas PBB, masih jauh dari PDIP di peringkat pertama dengan 31,2 persen suara atau Partai Gerindra di peringkat kedua dengan 17 persen suara.

Advertising
Advertising

Berita terkait

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

32 menit lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

1 jam lalu

Fahri Bachmid Gantikan Sementara Yusril yang Mundur dari Ketum PBB

Pergantian Yusril Ihza Mahendra dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang dianggap telah dilakukan secara demokratis dan sah.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

14 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

17 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

18 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

22 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

4 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya