Polisi Ingin Penyebar Hoax Surat Suara Ditangkap Sebelum Pilpres

Jumat, 4 Januari 2019 01:02 WIB

Ketua KPU Arief Budiman (kanan) berjabat tangan dengan Kabareskrim Komjen Pol Arief Sulistyanto (tengah) dan Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar (kiri) seusai melapor ke Bareskrim Polri di Gambir, Jakarta, Kamis 3 Januari 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto menginstruksikan bawahannya untuk menangkap pelaku penyebaran berita bohong atau hoax soal tujuh kontainer surat suara tercoblos. Arief meminta satuannya menangkap pelaku sebelum 17 April 2019.

Baca: Hoax Surat Suara Tercoblos, Bareskrim Bakal Panggil Andi Arief

Meski begitu, Arief tidak ingin mendesak tim penyidik agar merampungkan perkara itu secepat mungkin. Sebab harus ada pembuktian yang kuat agar penyidik dapat menangkap pelaku penyebar hoaks tersebut. "Saya tidak mau memberikan waktu satu minggu tapi tidak selesai (proses pembuktiannya). Pokoknya kasus ini harus secepatnya selesai. Secepatnya itu kan relatif," kata Arief di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 3 Januari 2018.

Menurut Arief, penyidik Bareskrim Polri sudah mencari pelaku penyebar hoaks itu sejak informasi palsu tentang tujuh kontainer itu viral di media sosial. Ia juga akan berhati-hati dalam menangani perkara tersebut karena karena harus menyesuaikan alat bukti yang telah ditemukan.

"Jadi tidak bisa sembarangan ya. Harus sesuai dengan alat bukti. Tim kami sudah bekerja sampai saat ini. Mudah-mudahan bisa cepat tuntas," ucap Arief.

Advertising
Advertising

Kabar ada tujuh kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos ini menjadi semakin ramai ketika politikus Demokrat Andi Arief berceloteh di lewat Twitter pada Rabu, 2 Januari 2019 malam. “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar.”

Simak juga: KPU dan Bawaslu Lapor Polisi Kasus Hoax 7 Kontainer Surat Suara

Malam itu juga, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengecek kabar tersebut ke Tanjung Priok. Hasilnya, nihil. KPU menyatakan kabar tersebut hoax. Komisioner KPU, Hasyim Asyari, sebelumnya mengatakan saat ini surat suara belum dicetak. Hasyim menjelaskan, pengadaan logistik pemilihan umum masih dalam proses lelang. Surat suara pun mulai akan diproduksi pada pertengahan Januari. Sejumlah lembaga pun melaporkan beredarnya hoax surat suara ini ke polisi.

Berita terkait

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

11 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

13 hari lalu

Kasus Panji Gumilang dari Pencucian Uang hingga Penistaan Agama

Kilas balik kasus Panji Gumilang yang dikenakan pasal penistaan agama dan dilaporkan melakukan pencucian uang (TPPU).

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

15 hari lalu

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

Penyidik gabungan dari Kejaksaan Agung menyita 5 perusahaan smelter kasus korupsi timah ilegal, salah satunya PT Refined Bangka Tin (PT RBT).

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Ajukan Praperadilan soal Kasus TPPU

15 hari lalu

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Ajukan Praperadilan soal Kasus TPPU

Polisi telah menetapkan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Abdussalam Panji Gumilang, tersangka pencucian uang

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

15 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

17 hari lalu

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

18 hari lalu

Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

18 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

19 hari lalu

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

19 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya