Pelantikan Kepala BNPB Ditunda, DPR: Manajemen Pemerintahan Buruk

Rabu, 2 Januari 2019 08:31 WIB

Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Letjen TNI Doni Monardo, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 24 April 2018. Dok.TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Sosial DPR RI Sodik Mujahid mengatakan penundaan pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB adalah bukti tata kelola pemerintahan buruk. "Itu makin menunjukkan manajemen pemerintahan yang buruk," kata Sodik kepada Tempo, Rabu, 2 Januari 2019.

Surat undangan pelantikan Kepala BNPB tersebar di kalangan media pada Selasa malam kemarin. Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letnan Jenderal Doni Monardo dikabarkan bakal mengisi jabatan itu menggantikan Laksamana Muda Willem Rampangilei. Namun, Presiden Joko Widodo batal melantik. Juru bicara Presiden, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan pelantikan ditunda lantaran Jokowi berkunjung ke Lampung.

Baca: Presiden Jokowi Tunda Pelantikan Kepala ...

Sodik mengatakan buruknya manajemen pemerintahan tak cuma tercermin saat penundaan pelantikan kepala BNPB yang baru. Politikus Partai Gerindra ini mengungkit kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang tiba-tiba dibatalkan dalam waktu singkat. "Seperti halnya kenaikan BBM yang sering bolak balik dibatalkan dalam satu hari, kasus penggantian cawapres yang mendadak, dan lain-lain," ujar Sodik.

Pengelolaan seremoni oleh Istana ini juga pernah dikritik Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Saat pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Andika Perkasa, Fadli mengaku hanya menerima undangan melalui pesan Whatsapp. "Saya enggak tahu bagaimana cara Istana mengelola seremoni, kesannya dadakan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 22 November 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Pelantikan Kepala BNPB yang Baru Ditunda, Ini ...

Fadli mengaku baru menerima undangan pelantikan Andika Perkasa melalui Whatsapp pada Rabu malam, sedangkan pelantikan berlangsung pada Kamis, 22 November. Menurut dia, undangan berbentuk fisik semestinya disampaikan secara resmi ke DPR, minimal dua hari sebelum acara.

Cara mengundang yang terkesan mendadak, ujar Fadli, menimbulkan keragu-raguan terhadap validitasnya. "Kami ragu, ini sebenarnya gimana sih protokoler di Istana?" ujar politikus Partai Gerindra ini.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan ini bukan kali pertama Istana kurang layak dalam menyampaikan undangan kepada anggota Dewan. "Sudah sering," kata Fahri, Jumat, 23 November 2018.

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

22 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

1 hari lalu

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

BNPB terus mengupayakan penanggulangan dampak gempa Garut.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

1 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

1 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

2 hari lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

3 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

3 hari lalu

Bencana Tanah Longsor di Toraja Utara, BNPB Peringatkan Masih Ada Retakan Tanah

Dua kali tanah longsor yang terjadi pada Jumat pagi lalu menimbun sembilan warga. Tiga di antaranya tewas.

Baca Selengkapnya

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

3 hari lalu

Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024, Muhadjir Effendy: Bencana Bukan Urusan Sembarangan

Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Sumatera Barat bisa mencanangkan sadar bencana setiap harinya dalam puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana 2024.

Baca Selengkapnya