Kata BNPB soal Potensi Tsunami dan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Rabu, 26 Desember 2018 06:07 WIB

Foto aerial sebuah mobil yang terbawa arus tsunami hingga tersangkut di tengah sawah di kawasan Carita, Banten, Senin, 24 Desember 2018. Kekuatan tsunami pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, membuat puluhan kendaraan yang berada di lokasi hancur. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebutkan potensi tsunami Selat Sunda masih bisa terjadi. Hal tersebut mengingat erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi dan dapat kembali membuat longsor di bawah laut yang menjadi penyebab tsunami.

"Potensi tsunami susulan yang disebabkan longsoran bawah laut masih berpotensi karena aktivitas erupsi juga masih berlangsung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Selasa, 25 Desember 2018.

Baca: Doa di Hari Natal untuk Korban Tsunami Selat Sunda

Tsunami di Selat Sunda terjadi pada Jumat, 22 Desember 2018. Bencana ini berdampak pada pesisir barat Banten serta Lampung Selatan. Dalam rilis BNPB per tanggal 25 Desember pukul 13.00, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 429 jiwa. Selain itu, 1.485 orang menjadi korban luka-luka, 154 masih hilang, dan 16.082 jiwa mengungsi.

Menurut Sutopo, erupsi Gunung Anak Krakatau ini sudah berlangsung sejak Juni lalu. Dia mengatakan erupsi gunung api ini bertipe strombolian, yang terus menerus melontarkan lava pijar serta abu vulkanik. "Tipenya seperti itu dan radius 2 kilometer dari puncak kawah dinyatakan sebagai zona berbahaya," kata dia.

Advertising
Advertising

Baca: BNPB Sebut Banyak Korban Tsunami Selat Sunda Hanyut ke Laut

Sutopo menilai aktivitas Gunung Anak Krakatau ini merupakan hal yang wajar. Sebab, kata dia, gunung ini masih dalam fase pertumbuhan untuk menambah tinggi dengan cara meletus terus menerus. "Saat ini tingginya 300 meter dari permukaan laut. Rata-rata terjadi pertambahan tinggi 4-6 meter per tahun," ujarnya.

Meski demikian, Sutopo memperkirakan tak akan terjadi letusan hebat Gunung Anak Krakatau seperti tahun 1883. Sebab, kata dia, letusan pada tahun tersebut terjadi pada tiga gunung sekaligus, yakni Gunung Rakata, Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan di Selat Sunda. "Tiga gunung dengan dapur magma yang besar meletus bersamaan. Setelah letusan habis, tahun 1927 munculah Gunung Anak Krakatau dan dapur magmanya tidak akan sebesar itu," kata dia.

Baca: Air Pasang, Warga Kecamatan Sumur Sempat Panik Tsunami Susulan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kata Sutopo, juga telah menetapkan status Gunung Anak Krakatau di level waspada II. Meski demikian, kata dia, aktivitas gunung api aktif ini tak mengganggu pelayaran maupun penerbangan di Selat Sunda.

PVMBG, kata Sutopo, juga telah merekomendasikan agar masyarakat tak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak kawah Gunung Anak Krakatau. Selain itu, BMKG mengimbau masyarakat tak melakukan aktivitas di sekitar pantai untuk sementara waktu setelah terjadi tsunami ini. "Sampai kapan rekomendasinya tentu nanti akan disampaikan oleh BMKG, karena menyangkut kehidupan masyarakat di pantai," kata dia.

Berita terkait

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

12 jam lalu

Kepala BNPB Sebut Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

Kepala BNPB menyebutkan masa tanggap darurat erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, hingga 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

17 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

23 jam lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

23 jam lalu

Sebanyak 5.719 Warga Sekitar Gunung Ruang Belum Dievakuasi, BNPB: Butuh Tiga Hari

Erupsi di Gunung Ruang masih berdampak pada terputusnya akses lalu lintas di tujuh bandar udara terdekat.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

1 hari lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

4 hari lalu

Alur dan Besaran Bantuan Perbaikan Rumah Korban Terdampak Gempa Garut dari BNPB

BNPB terus mengupayakan penanggulangan dampak gempa Garut.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

4 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

4 hari lalu

Data Terbaru Gempa Garut, Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BNPB terus melakukan pemutakhiran data tiga hari setelah gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

5 hari lalu

Imbauan BNPB untuk Warga Terdampak Gempa Garut

Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 pada sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memberi imbauan kepada warga yang terdampak gempa tersebut.

Baca Selengkapnya