Koalisi Desak Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta Novel Baswedan

Senin, 24 Desember 2018 13:13 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan awak media saat menghadiri peluncuran Jam Hitung Novel Baswedan, di gedung KPK, Selasa, 11 Desember 2018. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Advokat penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Al Ghifari, menyebut bahwa tim penyidik Polda Metro Jaya sampai saat ini belum pernah memeriksa mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.

Baca: Komnas HAM Sebut Penyerang Novel Baswedan Halangi Penyidikan

"Yang bersangkutan diduga mengetahui penyerangan terhadap Novel Baswedan, sehingga dia bisa dikategorikan sebagai saksi kunci," ujar Al Ghifari di Kantor Lokataru, Rawamangun, Jakarta Pusat pada Senin, 24 Desember 2018.

Novel diserang dua orang tak dikenal dengan menyiramkan air keras ke arah mukanya saat tengah berjalan pulang dari menunaikan salat Subuh di masjid dekat rumahnya pada April 2017. Akibatnya, kedua mata Novel mengalami kerusakan serius. Mata kiri Novel mengalami kerusakan 95 persen. Ia sempat dirawat di Singapura berbulan-bulan sejak kejadian itu dan baru kembali ke Indonesia pada 22 Februari 2018.

Sementara, Ketua Yayasan lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati menyatakan Polda Metro Jaya telah mengetahui akan adanya serangan terhadap Novel. Sebab, dua dari tiga orang asing yang berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) adalah informan Polda Metro Jaya.

Advertising
Advertising

"Salah satu sepeda motor yang dipakai orang asing tersebut milik anggota Polda Metro Jaya," kata Asfinawati. Lebih lanjut, tim penyidik Polda Metro Jaya dinilai tak melakukan pendalaman atas aktivitas dua orang asing itu dengan alasan mereka adalah informan dan tidak berada di TKP saat kejadian terjadi.

"Ini gampang sekali sebenarnya ditelusuri," kata Asfinawati. Meski tim penyidik telah melakukan proses penyelidikan dan penyidikan secara prosedural tetapi terindikasi adanya penyalahgunaan proses atau abuse of process.

Simak juga: KPK Tindak Lanjuti Rekomendasi Komnas HAM terkait Novel Baswedan

Menanggapi hal itu, YLBHI dan Tim Advokat Novel Baswedan mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan untuk KPK, agar menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM dengan menyelidiki dugaan obstructiom of justice dalam kasus penyerangan Novel Baswedan.

Berita terkait

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

33 menit lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

3 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

5 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

6 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

7 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

9 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

9 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

11 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

12 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya