LSI Denny JA: Reuni 212 Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Rabu, 19 Desember 2018 14:34 WIB

LSI Denny JA merilis hasil survei nasional tentang pertarungan Jokowi va Prabowo setelah Reuni 212. Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebut reuni 212 tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas kedua pasangan calon presiden 2019. Jakarta, 19 Desember 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan reuni 212 tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas kedua pasang calon presiden dan wakil presiden 2019, Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Baca: Ma'ruf Amin Sayangkan Pidato Politik Rizieq Shihab di Reuni 212

"Pascareuni 212 elektabilitas kedua capres tidak banyak berubah dan cenderung stagnan," kata Adjie dalam konferensi pers di kantornya, Rawamangun, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2018.

Lembaga ini menggelar survei pada 5-12 Desember 2018 melibatkan 1.200 responden dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen. Hasilnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 54,2 persen; Prabowo-Sandiaga 30,6 persen, sedangkan yang belum menyatakan pilihannya 15,2 persen.

Baca: Ma'ruf Amin: Reuni Akbar 212 Tak Pengaruhi Elektabilitas

Angka-angka tersebut, kata Adjie, tidak berbeda jauh dengan survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 10-19 November 2018. Saat itu elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 31,2 persen dan yang belum punya pilihan 15,6 persen.

Dalam survei ini diketahui pula bahwa 58,5 persen responden tahu ada peristiwa reuni 212. Sementara 38,0 persen mengaku tidak tahu dan 3,5 persen tidak menjawabnya.

Dari responden yang tahu reuni 212, sebanyak 54,5 persen di antara mereka menyatakan suka, 26,0 persen tidak suka, dan 19,5 persen tidak menjawab.

Berita terkait

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

19 menit lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

21 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

1 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

4 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

5 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

8 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya