Tak Dipercaya SBY, Wiranto: Saya Tidak Sembarang Bicara

Selasa, 18 Desember 2018 09:54 WIB

Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan tidak asal bicara soal pelaku perusakan baliho Partai Demokrat di Riau. Dalam konfernsi pers di Kemenko Polhukam, kemarin, Wiranto yang didamping Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyampaikan jika dalang perusakan alat peraga kampanye Partai Demokrat dan PDIP di Riau adalah anggota dua partai tersebut.

Baca: Polda Riau Bantah Terlibat Perusakan Baliho SBY dan Demokrat

Belakangan SBY menyatakan tidak sependapat dengan Wiranto. Lewat akun Twitternya, SBY berkicau jika hasil investigasi partainya menunjukkan hasil yang berbeda dari pernyataan Wiranto. Menurut SBY, PDIP dan Partai Demokrat bukanlah dalang dan inisiator dari kasus perusakan tersebut.

"Saya sebagai Menko Polhukam tentu tidak sembarangan bicara tapi berdasarkan laporan-laporan hasil penyelidikan aparat kepolisian di lapangan," katanya di Ruang Nakula, Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2018.

Wiranto menerima jika Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak sependapat dengannya. Ia menyatakan bersedia bertemu dengan Presiden Indonesia ke-6 itu untuk menjelaskan kasus tersebut. "Kalau ada reaksi ya silakan, diajak ketemu juga gak apa-apa tapi itu adalah sumber resmi dari Kapolri yang sudah memerintahkan mengusut perusakan-perusakan," tuturnya.

Menurut Wiranto, tidak perlu ada kesalahpahaman yang terjadi antara pemerintah dengan Partai Demokrat hanya karena kasus ini. Ia menjelaskan pelaku perusakan baliho menjalankan aksinya tanpa ada perintah.

Advertising
Advertising

"Makanya saya katakan oknum. Oknum berarti tidak ada perintah, tidak ada perencanaan, yang pemikirannya sangat sederhana melaksanakan kegiatan seperti itu," ujarnya.

Simak: Kapitra Ampera Sebut Perusak Atribut Demokrat Orang yang Fanatik

Lewat pernyataannya itu, Wiranto ingin agar masalah perusakan baliho Demokrat ini tidak berkembang luas. Ia meminta seluruh pihak agar menyerahkan pengusutan kasus tersebut kepada kepolisian. "Biar diusut, biar dilaksanakan perkembangan yang positif. Pemilu ini bukan tempat kita untuk terpecah belah, untuk konflik," kata dia.

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club., Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

32 detik lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club., Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

2 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

2 hari lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya